Cari Blog Ini

Minggu, 04 Juli 2010

PERKEMBANGAN, PERTUMBUHAN, KEMATANGAN

A. Perkembangan Sebagai Suatu Kontinum
Perkembangan bukan merupakan sesuatu yang terputus-putus dan terpisah-pisah, meliankan suatu proses dinamik yang berlangsung secara terus-menerus (suatu kontinym). Walau banyak ahli menggunakan istilah periode, fase untuk menjelaskan gejala-gejala prilaku yang menonjol dalam masa perkembangan tertentu, tetapi istilah tersebut bermaksud memberikan garis besar yangtegas masa yang satu dengan masa yang lain (misalnya antara masa kanak-kanak dan masa remaja).istilah periode digunakan bila ditekankan adalah satu waktu dalam perkembangan, sedangkan istilah fase atau stadium biasanya digunakan untuk menekankan pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu periode perkembangan secara umum harus dimengerti bahwa perkembangan adalah suatu kontinum. Dengan demikian, suatu fase perkembangan selalu berhubungan dengan fase sebelum dan sesudahnya.

B. Perkembangan, Pertumbuhan dan Kematangan
Objek psikologis perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Perkembangan pribadi manusia ini menurut psikologis perkembangan berlangsung sejak konsepsi sampai mati, yaitu sejak terjadi sel bapak-ibu (konsepsi) sampai mati individu senantiasamengalami perubahan- perubahan atau perkembangan. Pertumbuhan fisik dan perkembangan mental psikologis manusia tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keseluruhan proses perkembangan pribadi manusia. Dalam hal ini pertumbuhan fisik akan mempengaruhi perkembangan mental psikologis manusia, denagn cara pertumbuhan fisik menghasilkan usur kematangan fungsi fisik penentu batas kualitas perkembangan. Tanpa kematangan fungsi alat bicara misalnya perkembangan bahsa atau bicara pada bayi tidak terjadi. Demikian perkembangan mental psikologis manusia ditentukan oleh kematangan dan belajar.

1. Perkembangan
Perkembangan adalah suatu proses tertentu yaitu proses yang terus menerus, dan proses yang menuju kedepan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali, atau perkembangn itu secara umum dapat diartikan sebagai serangkaian perubahan dalam susunan yang berlangsung secara teratur, paragraph jalin menjalin menjalin dan terarah kepada kematangan atau kedewaan.
Istilah “perkembangan” secara khusus dapat diartikan sebagi perubahan- perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia. Misalnya perubahan- perubahan yang berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan,, sifat social, moral, keyakinan agama, kecerdasan, dan sebagainya, sehingga akan bertambah pengetahuan, kemampuannya, bertambah baik sifat sosialnya, moralnya dan sebagainya.
Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), perkembangan secara luas menunjukan kepada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan terampil dalam kuaitas kemampuan, sifat dan cirri-ciri yang baru. Menurut F.J Manks dkk (2001), perkembangan yaitu suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali.

2. Pertumbuhan
Mengenai apa yang diamaksud dengan istilah “perkembangan” beberapa psikolog yang lebih setuju dengan menggunakan istilah “perubahan” dan ada pula yang menggunakan kedua istilah tersebut (pertumbuhan dan perkembangan) secara berganti-ganti karena dianggap mempunyai pengertian yang sama.tetapi meskipun demikian, kebanyakan para ahli psikologi lebih cenderung membedakan pengertian kedua istilah tersebut, istilah “pertumbuhan” dimaksudkan untuk memunjukan kepada fisik jasmaniyah, seperti perubahan- perubahan organ dan struktur organ fisik sehingga anak semakin besar dan semakin tinggi badannya dan sebagainya.
Dilain pihak, perubahan berarti perubahan- perubahan fisik atau biologis kearah kemasakan fisiologis, yaitu organ-organ dapat berfungsi secara optimal. Pertumbuhan hanya terjadi sekali saja dan tidak dapat diulangi kembali.

3. Kematangan
Kemasakan psikologis atau sering disebut kematangan berarti kedewasaan dan kemasakan fisiologis berarti fungsinya organ-organ secara optimal (dapat melakukan tugasnya sebagaimana mestinya), bila kemasakan fidiologis dapat dicapai (hampir) tanpa proses belajar maka kematangan harus dicapai dengan proses belajar.
Contoh kemasakan fisiologis dapat dicapai tanpa proses belajar, misanya anak bayiu pada mula-mulanya tidak dapat mengangkat kepalanya, tetapi setelah mencapai kematangan tertentu dari pada tubuhnya maka ia akan mengangkat meskipun tidak pernah diajarkan.

C. Faktor - faktor bawaan (Nativisme), Lingkungan (Empirisme), dan keduanya (Konvergensi)
Landasan pemikiran teori-teori perkembangan- perkembangan yang mengacu pada factor :
1. Bawaan (Nativisme)
Tidak disangkal bahwa ciri-ciri fisik dan mental tertentu diturunkan dari generasi ke generasi. Ciri-ciri fisik tertentu seperti warna kulit, tinggi badan, dan ciri anatomis tubuh lainnya banyak diturunkan dari generasi ke generasi. Aliran Nativisme, yang dipelopori Schopenhauer (1788-1860) dan para filusuf (427-347) seperti Plato dan Descartes (1596-1050),

2 komentar: