Tenses dalam dalam B.inggris berarti waktu. Kata tenses berarti kata kerja atau kumpulan kata yang digunakan untuk mengekspresikan hubungan waktu. Tenses menunjukan apakah itu dalam tindakan, aktivitas waktu sekarang, lampau atau akan dating sebagai tambahan Verb Tenses menunjukan apakah aktivitas itu sudah berlangsung pada waktu lampau atau masing-masing berlangsung hingga sekarang.
1. Simple Present Tense (waktu Sekarang Sederhana)
Rumus:
I / We / You / They + inifinitive
He / she / it + inifinitive + s
Kegunaan bentuk waktu ini adalah:
a. Untuk menyatakan suatu perbuatan yang biasa dilakukan
my father go to office every day = ayah saya pergi ke kantor setiap hari
my mother go to market every morning = ibu saya pergi ke pasar setiap hari
b. Untuk menyatakan suatu kebenaran yang tak dapat dibantah
A week has seven days = seminggu ada tuju hari
The sun rises in the east = matahari terbit disebelah timur
Kata kerja dalam b.inggris itu dapat berubah menjadi tiga bentuk, yaitu:
Present tense Past tense Past participle Meaning
Go
Speak
Eat Went
Spoke
Ate Gone
Spoken
Eaten Pergi
Berbicara
Makan
2. Present Continuous Tense (Waktu Berlangsung Sekarang)
Rumus:
Subject + TO BE (am, are, is + Inifinitive + ing)
Kegunaan bentuk waktu ini adalah:
a. Untuk menyatakan perbuatan yang sedang berlangsung seperti:
we are studying Arabic now = kami sedang mempelajari b.arab sekarang
I am writing the English now = saya sedang menulis b.inggris sekarang
b. Untuk menyatakan perbuatan yang akan datang srperti:
I am going to bali again = saya akan pergi ke bali lagi
We are writing a letter again = kami akan menulis surat lagi.
3. Present Perfect Tense (Waktu Selesai Sekarang)
Rumus:
I / we / you / they + have + past participle
He / she / it + has past participle
Kegunaan bentuk ini adalah:
a. Untuk menyatakan perbuatan yang dilakukan waktu lampau dan masih berlangsung hingga sekarang seperti:
I have taught English since two years ago = saya telah mengajar b.anggris sejak dua tahun yang lalu
He has lived there for ten years = dia telah tinggal disana selama sepuluh tahun
b. Untuk menerangkan perbuatan yang telah selesai secara sempurna seperti:
I have eaten = saya telah makan
He has written = dia telah menulis
c. Untuk menerangkan perbuatan ulangan pada waktu yang tidak menentu sebelum sekarang seperti:
They have heard the problem before = mereka telah mendengar masalah itu sebelumnya
I have already seen him = saya sudah menjumpainya
4. Present Perfect Continuous Tense (Waktu Selesai Dengan Berlangsung Sekarang)
Rumus:
I / we / you / they + have + been + inifinitive + ing
He / she / it + has + been + inifinitive + ing
Bentuk ini digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dimulai pada waktu lampau dan masih berlangsung hingga sekarang.
She has been staying at my house this year = di sudah tinggal di rumah saya tahun ini
I have waiting for you since six o’clock = saya sudah menantimu sejak pukul enam
5. Simple Past Tense (Waktu Lampau Sederhana)
Rumus:
Subject + past tense
Bentuk ini digunakan untuk menyatakan suatu perbuatan yang telah terjadi pada waktu lampau dalam bentuk sederhana dan diketahui waktu terjadinya itu, seperti:
I went to bali yesterday = saya pergi ke bali kemarin
They came here last week = mereka telah datang disini seminggu yang lalu
6. Past Continuous Tense (Waktu Berlangsung Lampau)
Rumus :
I / he / she / it + was + infinitive + ing
We / you / they + were infinitive + ing
Bentuk ini dipergunakan untuk menyatakan perbuatan yang sedang terjadi pada waktu lampau, seperti:
I was watching television all afternoon yesterday when you called me = saya sedang melihat televisi sepanjang sore kemarin, ketika kamu menelpon saya
While I was bathing in the river I heard a fearful cry = ketika aku mandi di sungai itu, aku mendengar jeritan yang menakutkan
7. Past Perfect Tense (waktu selesai lampau)
Rumus:
Subject + Had + Past Participle
Bentuk ini dipergunakan untuk menyatakan suatu perbuatan yang telah selesai sebelum suatu perbuatan lain dilakukan pada masa lampau, seperti:
I told her my name after she had asked me twice = saya memberitahukan nama saya padanya setelah dia menanyakan saya dua kali
When my father arrived, I had written the letter = ketika ayah saya tiba, saya menulis surat itu.
8. Past Perfect Continuous Tense (Waktu Sedang Berlangsung Selesai lampau)
Rumus:
Subject + had + been infinitive + ing
Bentuk ini dipergunakan untuk menyatakan perbuatan yang telah dimulai dan masih berlangsung pada waktu lampau. Seperti:
When she came to bali in 2008, I had already been living there about three years = ketika dia dating ke bali pada tahun 2008, saya telah tinggal di sana sekitar tiga tahun.
9. Simple Future Tense (waktu akan dating sederhana)
Rumus:
Subject + will / shall = infinitive
Di pergunakan unatuk menyatakan suatu perbuatan yang akan datang, seperti:
I will post the letter = saya akan mengeposkan surat itu
He will to go Jakarta tomorrow = dia akan pergi ke Jakarta besok
10. Future Continuous Tense (waktu sedang berlangsung akan datang)
Rumus:
Subject + will / shall + be + infifnitive + ing
Di pergunakan untuk menunjukan suatu perbuatan yang akan sedang terjadi, seperti:
I will be writing at six o’clock tomorrow morning = saya akan sedang menulis pada jam enam besok pagi.
11. Future Perfect Tense (waktu selesai akan datang)
Rumus:
Subject + will / shall + have + past participle
Di pergunakan untuk menyatakan suatu perbuatan yang sudah dimulai pada waktu lampau, dan segera selesai pada waktu yang akan dating. Seperti:
I will have done my work by the end of this year = saya akan selesai mengerjakan pekerjaan saya menjelang akhir tahun ini
By next month I will have read this book = menjelang bulan depan, saya akan selesai membaca buku ini.
12. Future Perfect Continuous Tense (waktu sedang berlangsung selesai akan datang)
Rumus:
Subject + will / shall + have + been + infifnitive + ing
Bentuk ini pengertiannya adalah future perfect, tetapi kemungkinan masih dilanjutkan pada waktu mendatang
by the end of this year I will have been studying Arabic for two years = menjelang akhir tahun ini saya sudah mempelajari B.arab selama dua tahun
13. Past Future Tense (waktu akan dating waktu lampau)
Rumus:
Subject + would / should + infinitive
Dipergunakan untuk menyatakan suatu perbuatan yang akan dating yang dilakukan pada waktu lampau, seperti:
I would go to Jakarta the following day = saya akan pergi ke Jakarta pada waktu berikutnya
He would buy a car the previous day = dia akan membeli sebuah mobil sehari sebelumnya
14. Past Future Continuous Tense (waktu akan sedang terjadi pada waktu lampau)
Rumus:
Subject + would / should + be + infinitive + ing
Dipergunakan untuk menyatakan perbuatan yang akan sedang dilakukan pada waktu lampau, seperti:
I would be taking an examination at this time the following day = saya akan sedang menempuh ujian hari berikutnya waktu ini
15. Past Future Perfect Tense (waktu akan sudah selesai pada waktu lampau)
Rumus:
Subject + would / should + have + past participle
Dipergunakan untuk menyatakan suatu pekerjaan yang tidak mungkin terjadi karena syaratnya tidak terpenuhi pada waktu lampau, seperti:
I would have graduated if I had studied hard = saya aan sudah tamat sekolah seandainya saya belajar giat.
16. Past Future Continuous Tense (waktu akan sudah sedang berlangsung pada waktu lampau)
Rumus:
Subject + would / should + have been + infifnitive + ing
Bentuk ini sama halnya future perfect continuous dalam bentuk lampau, seperti:
by the end on this month last semester, I would have been studying English for three years = menjelang akhir bulan ini semester yang lalu, saya akan sudah belajar B.inggris selama tiga tahun.
Cari Blog Ini
Sabtu, 11 Desember 2010
PSIKOLOGI DAN ARTI WARNA
Biru
Arti: kesetiaan, ketenangan, sensitif dan bisa diandalkan.
"Biru memiliki arti stabil karena itu adalah warna langit," kata Eisman. Meski langit kelabu dan akan hujan, kita tahu di atas awan-awan itu warna langit tetaplah biru.
Kapan dipakai: Biru tua lebih cocok untuk acara formal atau seragam, sementara biru muda untuk yang sifatnya non formal. "Untuk memberi kesan humor dan kreatifitas, cobalah campuran warna biru dan ungu," kata Eisman.
Keabu-abuan
Arti: Serius, bisa diandalkan dan stabil
Warna abu-abu adalah warna alam. Di luar sana warna abu-abu merupakan warna yang permanen, misalnya batu atau karang.
Kapan dipakai: "Abu-abu adalah warna yang kuat dan praktikal," kata Eisman. Saat wawancara kerja, pilih busana warna ini untuk menunjukkan Anda orang yang bertanggung jawab. Tapi bila warna ini dipakai dari atas hingga ke bawah Anda akan dianggap orang yang membosankan. Beri sentuhan warna lain, misalnya atasan bercorak, sepatu cantik, atau anting-anting yang manis.
Merah muda
Arti: Cinta, kasih sayang, kelembutan, feminin
Warna yang disukai banyak wanita ini menyiratkan sesuatu yang lembut dan menenangkan, tapi kurang bersemangat dan membuat energi melemah.
Kapan dipakai: Bila ingin memberi kesan lebih sensual, jangan gunakan warna ini, kata Eisman. Warna pink yang lembut cocok untuk acara kencan yang romantis, bukan menggairahkan.
Merah
Arti: Kuat, berani, percaya diri, gairah
Merah adalah warna yang punya banyak arti, mulai dari cinta yang menggairahkan hingga kekerasan perang. Warna ini tak cuma memengaruhi psikologi tapi juga fisik. Penelitian menunjukkan menatap warna merah bisa meningkatkan detak jantung dan membuat kita bernapas lebih cepat.
Kapan dipakai: Ini adalah warna yang dinamis dan dramatis. Bila dipakai dalam dunia profesional memiliki kesan yang sangat kuat. Tapi jangan gunakan baju merah saat wawancara kerja. "Warna ini bisa menimbulkan konflik saat negosiasi," kata Eisman. Kenakan warna merah hanya sebagai aksen, misalnya kamisol merah yang dipadankan dengan blazer abu-abu.
Kuning
Arti: Muda, gembira, imajinasi
Warna kuning akan meningkatkan konsentrasi, itu sebabnya warna ini dipakai untuk kertas legal atau post it. Kuning juga merupakan warna persahabatan. Jadi Anda sudah bisa menebak jika si dia memberi mawar kuning saat Valentine.
Kapan dipakai: Banyak orang yang kurang pede memakai warna ini karena takut terlihat mencolok. Padahal warna kuning hadir dalam berbagai variasi, mulai dari pastel hingga kuning cerah. Bila Anda tak nyaman dengan busana warna ini, padankan dengan sesuatu yang Anda sukai, misalnya tas bunga-bunga warna kuning.
Hitam
Arti: Elegan, kuat, sophisticated
Hitam punya reputasi buruk. Warna ini dipakai oleh para penjahat di komik atau film. Hitam juga melambangkan duka dan murung. Tapi, hitam juga punya sisi lain, misalnya saja untuk menyatakan sesuatu yang abadi, klasik, dan secara universal dianggap sebagai warna yang melangsingkan.
Kapan dipakai: Khawatir Anda akan memakai gaun dengan warna sama dalam pesta? Tambahkan sedikit keceriaan, misalnya gunakan perona mata cerah, kalung bebatuan, cat kuku warna merah, atau stiletto warna silver. Warna hitam mudah dipadukan dengan aksesori jenis apa pun.
Hijau
Arti: Kesejukan, keberuntungan, dan kesehatan.
Hijau melambangkan alam, kehidupan, dan simbol fertilitas. Para pengantin di abad 15 menggunakan gaun pengantin berwarna hijau.
Kapan dipakai: Warna hijau cocok dipakai untuk sore hari. Sedangkan hijau pastel cocok untuk siang hari.
Arti: kesetiaan, ketenangan, sensitif dan bisa diandalkan.
"Biru memiliki arti stabil karena itu adalah warna langit," kata Eisman. Meski langit kelabu dan akan hujan, kita tahu di atas awan-awan itu warna langit tetaplah biru.
Kapan dipakai: Biru tua lebih cocok untuk acara formal atau seragam, sementara biru muda untuk yang sifatnya non formal. "Untuk memberi kesan humor dan kreatifitas, cobalah campuran warna biru dan ungu," kata Eisman.
Keabu-abuan
Arti: Serius, bisa diandalkan dan stabil
Warna abu-abu adalah warna alam. Di luar sana warna abu-abu merupakan warna yang permanen, misalnya batu atau karang.
Kapan dipakai: "Abu-abu adalah warna yang kuat dan praktikal," kata Eisman. Saat wawancara kerja, pilih busana warna ini untuk menunjukkan Anda orang yang bertanggung jawab. Tapi bila warna ini dipakai dari atas hingga ke bawah Anda akan dianggap orang yang membosankan. Beri sentuhan warna lain, misalnya atasan bercorak, sepatu cantik, atau anting-anting yang manis.
Merah muda
Arti: Cinta, kasih sayang, kelembutan, feminin
Warna yang disukai banyak wanita ini menyiratkan sesuatu yang lembut dan menenangkan, tapi kurang bersemangat dan membuat energi melemah.
Kapan dipakai: Bila ingin memberi kesan lebih sensual, jangan gunakan warna ini, kata Eisman. Warna pink yang lembut cocok untuk acara kencan yang romantis, bukan menggairahkan.
Merah
Arti: Kuat, berani, percaya diri, gairah
Merah adalah warna yang punya banyak arti, mulai dari cinta yang menggairahkan hingga kekerasan perang. Warna ini tak cuma memengaruhi psikologi tapi juga fisik. Penelitian menunjukkan menatap warna merah bisa meningkatkan detak jantung dan membuat kita bernapas lebih cepat.
Kapan dipakai: Ini adalah warna yang dinamis dan dramatis. Bila dipakai dalam dunia profesional memiliki kesan yang sangat kuat. Tapi jangan gunakan baju merah saat wawancara kerja. "Warna ini bisa menimbulkan konflik saat negosiasi," kata Eisman. Kenakan warna merah hanya sebagai aksen, misalnya kamisol merah yang dipadankan dengan blazer abu-abu.
Kuning
Arti: Muda, gembira, imajinasi
Warna kuning akan meningkatkan konsentrasi, itu sebabnya warna ini dipakai untuk kertas legal atau post it. Kuning juga merupakan warna persahabatan. Jadi Anda sudah bisa menebak jika si dia memberi mawar kuning saat Valentine.
Kapan dipakai: Banyak orang yang kurang pede memakai warna ini karena takut terlihat mencolok. Padahal warna kuning hadir dalam berbagai variasi, mulai dari pastel hingga kuning cerah. Bila Anda tak nyaman dengan busana warna ini, padankan dengan sesuatu yang Anda sukai, misalnya tas bunga-bunga warna kuning.
Hitam
Arti: Elegan, kuat, sophisticated
Hitam punya reputasi buruk. Warna ini dipakai oleh para penjahat di komik atau film. Hitam juga melambangkan duka dan murung. Tapi, hitam juga punya sisi lain, misalnya saja untuk menyatakan sesuatu yang abadi, klasik, dan secara universal dianggap sebagai warna yang melangsingkan.
Kapan dipakai: Khawatir Anda akan memakai gaun dengan warna sama dalam pesta? Tambahkan sedikit keceriaan, misalnya gunakan perona mata cerah, kalung bebatuan, cat kuku warna merah, atau stiletto warna silver. Warna hitam mudah dipadukan dengan aksesori jenis apa pun.
Hijau
Arti: Kesejukan, keberuntungan, dan kesehatan.
Hijau melambangkan alam, kehidupan, dan simbol fertilitas. Para pengantin di abad 15 menggunakan gaun pengantin berwarna hijau.
Kapan dipakai: Warna hijau cocok dipakai untuk sore hari. Sedangkan hijau pastel cocok untuk siang hari.
Selasa, 07 Desember 2010
Minggu, 24 Oktober 2010
Senin, 18 Oktober 2010
Kamis, 07 Oktober 2010
BULETIN PRIMA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Buah manggis nempel di kaca salam manis buat yang baca...!!! Hai…hai…!! Riset PRIMA nongol lagi ne di edisi yang perdana dalam kepengurusan Prima 09-10 nyang kemaren-kemaren abis berbenah kepengurusan end pengkaderan anggota baru. Sebelumnya PRIMA dah ngebahas tentang polling end di edisi kali nie Prima mau ngebahas tentang metodologi penelitian, ya… Masih ada kaitannya chie ma polling cz di dalam metlit di bahas tentang langkah” operasional melakukan penelitian, yaitu salah satunya menentukan sumber data… Nah! Polling merupakan salah satu instrumen sumber data…
Penasaran khan apa ntu metlit end kaya gimana caranya…!
Go on to Read…!!!
meneliti,tapi ada prosedu d((( (Red)
Segala sesuatu pasti ada proses end caranya untuk mendapatkan sesuatu tersebut. Nah! Begitu pun dalam penelitian, yang ga` asal”an kita meneliti, tapi ada prosedurnya atau dalam ilmu penelitian di sebut denhan METLIT (Metodologi Penelitian) yaitu suatu langkah” operasional seorang peneliti dalam melakukan penelitian agar penelitiannya itu jelas 2 terarah cz dah di tentukan segala sesuatunya,baik ntu lokasi penelitiannya, menentukan populasi dan sampelnya serta instrument yang di gunakan dalam penelitian tersebut.
Buat temen-temen yang dah semester 5 ke atas mungkin dah belajar tentang MK Metlit nie jadi dah ga` asing lagi dwonk cz Metodologi Penelitian nie juga ada dalam skripsi yaitu di BAB 3, tapi jangan khawatir wat temen-temen yang masih semester 5 ke bawah end jangan takut or mumet bin ruwet wat mempelajarinya…
okay!!
Metodologi penelitian yang berarti ilmu tentang jalan yang di tempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah di tetapkan sebelumnya.
Jalan atau prosedurnya itu sendiri adalah:
1. Menentukan tempat dan waktu penelitian.
Nah, jika kita mau meneliti sesuatu nich. Kita mesti tau dulu tempatnya, dimana kita mau meneliti,lw gtw ntr nysar dweh!
Sebagai contoh: missal penelitian di lakukan di kota serang. N untuk waktunya, missal tanggal 5 januari 2010 sampe 10 januari 2010.
2. Metode penelitian
Disini,dalam penelitian kita harus tahu metode apa yang kita gunakan dalam Penelitian tersebut.apakah kuantitatif atau kualitatif.
3).Objek penelitian
Dalam melakukan penelitian kita harus nentuin siapa yang akan diteliti atau obek (sarana) penelitiannya.contohnya : MAN 2 SERANG tahun 2007-2008
4).Populasi dan sample
Mungkin temen-temen udah pada tahu X dan Y…! bedanya populasi and sample, tetapi
Coba untuk mengulas itu…
Populasi itu sendiri adalah keseluruhan ojek yang akan di teliti, sedangkan sample adalah bagian dari populasi, singkatnya kurang lebih seperti itulah…! Dah tau kan temen-tenen?? Nah sebagai contoh tadi MAN 2 serang kita ibaratkan sebagai populasi, cz gak mungkin donk kita mau meneliti semua siwa yang ada di MAN 2 serang…!! Banyak banget X… Makanya kita bisa meneliti cuman beberapa siwa yang ada di MAN 2 serang tersebut di karenakan adanya pertimbangan-pertimbangan terte-ntu, seperti biaya, waktu Dll. Maka dari itu kita hanya meneliti sebagian/beberapa siswa saja yang bisa mewakili dari semua siswa MAN 2 serang tersebut. Nah… inilah yang di namakan sample, misal kita hanya meneliti anak kelas XII nya z.
5).Tenik pengumpulan data
Bagian nie…nie yang penting banget. Coz kita bisa ngedapetin semua data-data yang kita butuhkan, yaitu melalui beberapa instrument pengumpulan data yaitu: observasi yaitu pengematan langsung ke lapangan …! Tapi ingat temen-temen yang di maksud bukan lapangan bolla yea…… hehe.....hehe..!!!
Interview yaitu Tanya jawab dengan responden untuk mendapatkan sebuah data atau informasi. Study pustaka yaitu data-data yang ada peroleh dari buku-buku dan referensi-referensi lain, pokoknya masih banyak dweeh….!!
Nah temen-temen mungkin sampe sini dulu z kali yee…. Mudah-mudahan buletin edisi kali ini bermanfaat bagi para pembaca semuanya. Amieeeen
N Tunggu edisi berikutnya
Wassalam….!
HUMOR
Ada dua orang yang lagi kesel, terus salah satu orang ngajak tebak-tebakan.
Ani : Put, Puny tebak-tebakan nie…..!
Putri : Apa se?? asal jangan jayus z.
Ani : Apa bedanya sapi ma api?
Putri : Ya jelas beda lah, bedanya kalau sapi ada esnya (S)
Ani : Hwuuuuu,,,, Salah
Putri : apanya yang salah? Bener kan!
Ani : Bedanya kalau api itu panas dan kalau sapi dingin…!
Putri : Iye…… Api panas….
Tapi ko sapi dingin???
Ani : lha kan sapi ada Es_nya….
Hahahahahaa…
Putri : #??!...**##??
Sebatas Impian
Masihkah ada setitik harapan
Terukir pada hari yang kelabu
Sudilah kesukaran berakhir kesenangan
Walau sedetik singgahi hatiku
Luka hati yang kurasa setiap saat
Kesabaran yang hanya mudah terucap
Ku tak tau ku masih punya harap
Sakitnya hati yang telah tersayat
Relakah ku lepas semua ini
Tapi semua telah lama membekas di hati
Sulit kuterima kenyataan ini
Walau senyuman selalu menghiasi
Kini ku terbangun dari khayalku
Dan ku akhiri semua itu
Waktu telah mengikis senyuman
Kusadar itu hanya sebatas impian
KATA-KATA BIJAK
Orang-orang yang besar itu bukanlah orang yang memiliki otak yan sempurna, melainkan orang-orang yang mengunakan sebaik-baiknya otak yang tidak sempurna itu.
Jalan menuju kabahagiaan tidak ditaburi dengan bunga mawar yang harum dan indah. Melainkan dipenuhi dengan duri dan kepahitan.
Dewan Redaksi Penanggung Jawab: Ahmad Darajat (Ketua Umum), Yeni Puri Wahyuni (Sekr. Umum), Pimpinan Redaksi : Saryati, Firmansyah. R. Redaktur Pelaksana : Jamadi, Solihin, Asep. M. Editor : Firmansyah. R, M. Umar
Alamat Redaksi :
Jl. Jendral Sudirman No. 30 Gang PKM Lt. II Ciceri Serang-Banten 42118 UKM Pusat Riset Mahasiswa (PRIMA) KBM IAIN “SMH” Banten
Buah manggis nempel di kaca salam manis buat yang baca...!!! Hai…hai…!! Riset PRIMA nongol lagi ne di edisi yang perdana dalam kepengurusan Prima 09-10 nyang kemaren-kemaren abis berbenah kepengurusan end pengkaderan anggota baru. Sebelumnya PRIMA dah ngebahas tentang polling end di edisi kali nie Prima mau ngebahas tentang metodologi penelitian, ya… Masih ada kaitannya chie ma polling cz di dalam metlit di bahas tentang langkah” operasional melakukan penelitian, yaitu salah satunya menentukan sumber data… Nah! Polling merupakan salah satu instrumen sumber data…
Penasaran khan apa ntu metlit end kaya gimana caranya…!
Go on to Read…!!!
meneliti,tapi ada prosedu d((( (Red)
Segala sesuatu pasti ada proses end caranya untuk mendapatkan sesuatu tersebut. Nah! Begitu pun dalam penelitian, yang ga` asal”an kita meneliti, tapi ada prosedurnya atau dalam ilmu penelitian di sebut denhan METLIT (Metodologi Penelitian) yaitu suatu langkah” operasional seorang peneliti dalam melakukan penelitian agar penelitiannya itu jelas 2 terarah cz dah di tentukan segala sesuatunya,baik ntu lokasi penelitiannya, menentukan populasi dan sampelnya serta instrument yang di gunakan dalam penelitian tersebut.
Buat temen-temen yang dah semester 5 ke atas mungkin dah belajar tentang MK Metlit nie jadi dah ga` asing lagi dwonk cz Metodologi Penelitian nie juga ada dalam skripsi yaitu di BAB 3, tapi jangan khawatir wat temen-temen yang masih semester 5 ke bawah end jangan takut or mumet bin ruwet wat mempelajarinya…
okay!!
Metodologi penelitian yang berarti ilmu tentang jalan yang di tempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah di tetapkan sebelumnya.
Jalan atau prosedurnya itu sendiri adalah:
1. Menentukan tempat dan waktu penelitian.
Nah, jika kita mau meneliti sesuatu nich. Kita mesti tau dulu tempatnya, dimana kita mau meneliti,lw gtw ntr nysar dweh!
Sebagai contoh: missal penelitian di lakukan di kota serang. N untuk waktunya, missal tanggal 5 januari 2010 sampe 10 januari 2010.
2. Metode penelitian
Disini,dalam penelitian kita harus tahu metode apa yang kita gunakan dalam Penelitian tersebut.apakah kuantitatif atau kualitatif.
3).Objek penelitian
Dalam melakukan penelitian kita harus nentuin siapa yang akan diteliti atau obek (sarana) penelitiannya.contohnya : MAN 2 SERANG tahun 2007-2008
4).Populasi dan sample
Mungkin temen-temen udah pada tahu X dan Y…! bedanya populasi and sample, tetapi
Coba untuk mengulas itu…
Populasi itu sendiri adalah keseluruhan ojek yang akan di teliti, sedangkan sample adalah bagian dari populasi, singkatnya kurang lebih seperti itulah…! Dah tau kan temen-tenen?? Nah sebagai contoh tadi MAN 2 serang kita ibaratkan sebagai populasi, cz gak mungkin donk kita mau meneliti semua siwa yang ada di MAN 2 serang…!! Banyak banget X… Makanya kita bisa meneliti cuman beberapa siwa yang ada di MAN 2 serang tersebut di karenakan adanya pertimbangan-pertimbangan terte-ntu, seperti biaya, waktu Dll. Maka dari itu kita hanya meneliti sebagian/beberapa siswa saja yang bisa mewakili dari semua siswa MAN 2 serang tersebut. Nah… inilah yang di namakan sample, misal kita hanya meneliti anak kelas XII nya z.
5).Tenik pengumpulan data
Bagian nie…nie yang penting banget. Coz kita bisa ngedapetin semua data-data yang kita butuhkan, yaitu melalui beberapa instrument pengumpulan data yaitu: observasi yaitu pengematan langsung ke lapangan …! Tapi ingat temen-temen yang di maksud bukan lapangan bolla yea…… hehe.....hehe..!!!
Interview yaitu Tanya jawab dengan responden untuk mendapatkan sebuah data atau informasi. Study pustaka yaitu data-data yang ada peroleh dari buku-buku dan referensi-referensi lain, pokoknya masih banyak dweeh….!!
Nah temen-temen mungkin sampe sini dulu z kali yee…. Mudah-mudahan buletin edisi kali ini bermanfaat bagi para pembaca semuanya. Amieeeen
N Tunggu edisi berikutnya
Wassalam….!
HUMOR
Ada dua orang yang lagi kesel, terus salah satu orang ngajak tebak-tebakan.
Ani : Put, Puny tebak-tebakan nie…..!
Putri : Apa se?? asal jangan jayus z.
Ani : Apa bedanya sapi ma api?
Putri : Ya jelas beda lah, bedanya kalau sapi ada esnya (S)
Ani : Hwuuuuu,,,, Salah
Putri : apanya yang salah? Bener kan!
Ani : Bedanya kalau api itu panas dan kalau sapi dingin…!
Putri : Iye…… Api panas….
Tapi ko sapi dingin???
Ani : lha kan sapi ada Es_nya….
Hahahahahaa…
Putri : #??!...**##??
Sebatas Impian
Masihkah ada setitik harapan
Terukir pada hari yang kelabu
Sudilah kesukaran berakhir kesenangan
Walau sedetik singgahi hatiku
Luka hati yang kurasa setiap saat
Kesabaran yang hanya mudah terucap
Ku tak tau ku masih punya harap
Sakitnya hati yang telah tersayat
Relakah ku lepas semua ini
Tapi semua telah lama membekas di hati
Sulit kuterima kenyataan ini
Walau senyuman selalu menghiasi
Kini ku terbangun dari khayalku
Dan ku akhiri semua itu
Waktu telah mengikis senyuman
Kusadar itu hanya sebatas impian
KATA-KATA BIJAK
Orang-orang yang besar itu bukanlah orang yang memiliki otak yan sempurna, melainkan orang-orang yang mengunakan sebaik-baiknya otak yang tidak sempurna itu.
Jalan menuju kabahagiaan tidak ditaburi dengan bunga mawar yang harum dan indah. Melainkan dipenuhi dengan duri dan kepahitan.
Dewan Redaksi Penanggung Jawab: Ahmad Darajat (Ketua Umum), Yeni Puri Wahyuni (Sekr. Umum), Pimpinan Redaksi : Saryati, Firmansyah. R. Redaktur Pelaksana : Jamadi, Solihin, Asep. M. Editor : Firmansyah. R, M. Umar
Alamat Redaksi :
Jl. Jendral Sudirman No. 30 Gang PKM Lt. II Ciceri Serang-Banten 42118 UKM Pusat Riset Mahasiswa (PRIMA) KBM IAIN “SMH” Banten
Senin, 27 September 2010
KONSEP INSAN KAMIL DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM KORELASINYA DENGAN BLUE PRINT GENERASI RABBANI
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam, jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI – C) / Semester v (lima)
Disusun OLeh Kelompok I (satu):
Firmansyah Rowardi ( 082300520 )
Irma Nurfitriani ( 082300494 )
Nuraeni ( 082300505 )
Siti Sodikoh ( 082300491 )
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ADAB
Tahun Akademik 2010 - 2011
BAB I
PENDAHULUAN
Predikat insan kamil merupakan tujuan pendidikan islam yang didambakan oleh setiap manusia. Untuk menuju kearah tersebut perlu rancangan yang sempurna dan untuk menjadi insan kamil ada konsep yang harus ditempuh.
Menurut Murtadha Muthahhari athlah dan hasil penelitian, konsep insan kamil adalah kehidupan yang seimbang antara keperluan rohani dan jasmani, tidak cenderung patuh terhadap suatu nilai secara berlebihan tanpa memperdulikan nilai-nilai yang lain, karena menusia mempunyai kecenderungan yang normal yang tidak bertentangan agama.
Kelahiran generasi Rabbani menjadi mungkin, jika umat tetap berpegang pada Al-Qur’an dan Hadits. Diperlukan pula banyaknya murabbi yang mempunyai keleluasaan dan kedalaman ilmu-ilmu. Disamping itu, generasi Rabbani akan terlahir jika banyak keluarga telah mencapai derajat sakinah, institusi pendidikan, masyarakat serta Negara berkomitmen penuh atas tegaknya dakwah islamiyyah. Usaha melahirkan kembali generasi ini di akhir zaman merupakan ikhtiar suci yang memerlulkan pengorbanan diri, waktu dan harta.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Insan Kamil (Manusia)
Secara etimologi (bahasa) sebagian orang mengatakan bahwa istilah “Manusia” berasal dari bahasa arab, yakni man (makhluk berakal) dan nusiya (yang dilalaikan). Dari asal kata ini, bisa diambil suatu definisi bahwa manusia adalah makhluk yang bernyawa dan memiliki akal yang didekati sifat lupa. Kata nusiya bermakana pasif, yaitu dilalaikan. Allah SWT sebagai pelaku atau pemberi kelalaian, sementara manusia sebagai objek penerima sifat-sifat lalai.
Mausia adalah makhluk Allah, ia dan alam semesta bukan bukan terjadi dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Allah SWT. Allah menciptakan manusia untuk mengabdi kepada-Nya, untuk ini ia memrintahkan manusia untuk supaya manusia itu beribadat kepada-Nya.
Firman Allah SWT
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. Adz-Dzariyat: 56)
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran. Oleh karena itu ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Ini ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 70, yaitu:
Artinya : “Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan[862], Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Q.S. Al-Isra: 70
Sesuai dengan kedudukannya yang mulia itu Allah menciptakan manusia itu dalam bentuk fisik yang bagus dan seimbang.
Firman Allah SWT :
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (Q.S. At-Tiin: 4)
Untuk mempertahankan kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang bagus itu Allah melengakapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan ilmu pegetahuan, dan membudayakan ilmu yang dimilikinya. Ini berarti bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia itu adalah karena akal dan perasaan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, yang seluruhnya dikaitkan kepada pengabdian pada pencipta, Allah SWT.
Insan kamil artinya manusia yang sempurna, adapun yang dimaksud dengan manusia yang sempurna ialah sempurna dalam hidupnya.
Umat islam sepakat bahwa diantara manusia, Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang telah mencapai derajat kesempurnaan dalam hidupnya Selama hayatnya, segenap pri kehidupan beliau menjadi tumpuan perhatian masyarakat, karena segala sifat terpuji terhimpun dalam dirinya, bahakan beliau merupakan lautan budi yang tidak akan pernah kering airnya.
Untuk dapat mencapai macam insan kamil, seseorang lebih senang dengan menempuh cara hidup sebagai seorang sufi. Kehdupan orang sufi lebih menonjolkan segi kerohaniaannya dalam kehidupannya. Tentu prinsip ajaran yang berkaitan dengan hidup kerohaniaan akan senantiasa diukur dengan Al-Qur’an dan Sunah Nabi SAW.
Manusia unggul adalah mereka yang memenuhi cirri-ciri individu islam yang sebenarnya menurut kehendak Al-Qur’an dan Sunah dalam seluruh aspek kehidupan. Bagi mewujudkan manusia unggul, seseorang itu hendaklah memiliki cirri-ciri keunggulan yaitu keimanan yang utuh, amal ibadat yang meliputi ibadat khususiah dan fardhu kifayah dan akhlak mulia yang merupakan cermin keimanan dan amal shalih.
Seseorang dianggap sempurna dalam hidupnya apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu:
a. Keimanan Yang Utuh
Keimanan kepada Allah adalah paksi pembinaan Negara dengan umah. Dengan keimanan itu akn lahirlah individu yang ungul dan masyarakat yang berbudi luhur, berdisiplin dan beramanah demi kebaikan dunia dan akhirat, Allah SWT berfirman:
Artinya : Demi masa(1), Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian(2), Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran(3).” (Q.S. Al-Ashr: 1-3).
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa manusia yangb beruntung ialah mereka yang beriman dan beramal shalih. Beriman kepada Allah adalah proses peralihan jiwa manusia dari menganggap dirinya bebas dari kuasa dan ikatan serta tanggung jawab kepada ketundukan mengaku tanpa syarat bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad itu Rasulullah.
b. Pelaksanaan Amal Ibadat
Keimanan tanpa ketaatan melalui amal ibadat adalah sia-sia. Seseorang yang berpribadi unggul akan tergambar jelas keimanannya melalui amal perbuatan dalam kehidupan sehariannya.bahkan jika dikaji tujuan Allah menjadikan manusia itu sendiri ialah supaya beribadat kepadanya. Firman Allah SW :
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beibadat kepada-Ku.” (Q.S. Adz-Dzariyat: 56)
Ibadat adalah bukti ketundukan seseorang hamba setelah mengaku beriman kepada tuhannya. Ibadat yang dimaksud disini ialah ibadat khususiah yang meyentuh fardhu ain dan juga fardhu kifayah yang merangkumi hubungan manusia sesama manusia. Justru itu, bagi individu yang berpribadi unggul, seluruh hidupnya baik hubungan dengan pencipta ataupun masyarakat adalah dianggap ibadat. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1), (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya (2), Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna (3), Dan orang-orang yang menunaikan zakat (4), Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya (5), Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa(6). (Q.S. Al-Mu’Minun: 1-6)
c. Akhlak Mulia
Akhlak mulia bagi pribadi unggul adlah hasil keimanan yang kental. Ini disebabkan tali ikatan yang menjalinkan hubungan antara individu dengan masyarakat dengan terbentuk melalui nilai-nilai dan disiplin yang diamalkan oleh anggota masyarakat tersebut. Sekiranya nilai yang diamalkan itu positif maka akan lahirlah sebuah masyarakat yang aman, damai, harmoni dan diselubungi roh islam. Rasulullah adalah contoh utama pembentukan Akhlak. Dal;am sebuah Hadits,
Baginda SAW bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (Riwayat Ahmad)
d. Amanah
Amanah adalah sifat mulia yang mesti diamalkan oleh setiap orang islam. Ia adalah asas ketahanan umat, kestabilan Negara, kekuasaan, kehormatan dan roh keadilan. Firman Allah SWT: “Maka Tunaikanlaholeh orang yang diamanahkan itu akan amanahanya dan bertaqwalah kepada Allah, Tuhannya.” (Q.S. Al-Baqarah: 283)
e. Ikhlas
Ikhlas adalah inti setiap ibadah dan perbuatan. Firman allah SWT: “Padahal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepada-Nya” (Q.S. Al-Bayyinah: 5)
Ikhlas akan mengasilkan kemenangan dan kejayaan. Masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas akan mencapai kebaikan dunia dan akhirat, bersih dari sifat kerendahan dan mencapai perpaduan, persaudaraan, perdamaian dan kesejahteraan.
Sabda Rasulullah. “Bahagialah dengan limpahan kebaikan bagi orang-orang yang bila dihadiri (berada dalam kumpulan) tidak dikenali, tetapi apabila tidak hadir tidak pula kehilangan, mereka itulah pelita hidayah. Tersisih dari mereka segala fitnah dan angkara orang yang dzalim”. (Riwayat ImamAl-Baihaqi).
f. Tekun
Islam menggalakkan umatnya supaya tekun apabila melakukan sesuatu pekerjaan sehingga selesai dan berjaya. Sabda Rasulullah, “Sesungguhnya Allah SWT menyukai seseorang yang bekerja melakukannya dengan tekun”. (Riwayat Abu Daud).
Sifat tekun akan megajarkan produktiviti ummah, melahirkan susasana kerja yang aman dan memberi kesan yang baik kepada masyarakat.
g. Berdisiplin
Berdisiplin dalam menjalankan suatu pekerjaan akan dapat menghasilkan mutu kerja yang cemerlang. Jhasrat Negara untuk maju dan cemerlang akan dapat dicapai dengan lebih cepat lagi dengang berdisiplin seseorang itu akan dapat menguatkan pegangannya terhadap jalan ajaran agama dan menghasulkan muutu kerja yang cemerlang.
h. Bersyukur
Bersyukur dalam konteks pribadi unggul berlaku dalam dua keadaan: pertama, sebagai tanda kerndahan hati terhadap segala nikmat yang diberikan oleh pencipta. Kedua, beryukur sesama makhluk sebagai ketetapan daripada Allah supaya kebajikan senantiasa dibalas dengan kebajikan. Firman Allah SWT : “Demi sesungguhny jika kamu bersyukur maka aku akan tambahkan nikmat-Ku kepadamu dan sejkiranya kamu kufur, sesungguhnyn adzab-Ku amatlah pedih” (Q.S. Ibrahim: 7)
i. Sabar
Didalam mengahadapi cobaan hidup, kesabaran amat sangat penting untuk membentuk pribadi unggul seperti yang dikehendaki Allah. Firman Allah SWT: “Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara kebajikan) dan kuatkanlah kesabaran kamu (lebih dari pada kesabaran musuh di medan perang) dan bersedialah serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu berjaya” (Q.S. Ali-Imran: 200)
j. Adil
Adil bermaksud meletakkan sesuatu pada tempatnya. Para ulama membagikan adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, orang bawahan, pemimpin atasan dan juga sesame saudara. Sabda rasulullah, “Tiga perkara yang meneyelamatkan yaitu takut kepada allah ketika bersendirian da di khalayak ramai, berlaku adil pada ketika suka dan bersifat cermat ketika susah dan senang, dan tiga perkara yang membinasakan, yaitu mengikuti hawa nafsu, trlampau bakhil dan kagum seseorang dengan dirinya sendiri” (Riwayat Abu Syeikh)
2. Sifat-Sifat Manusia Sempurna
Sifat-sifatnya terdiri daripada beberapa cirri, yaitu:
a. Keimanan
b. Ketaqwaan
c. Keadaban
d. Keilmuan
e. Kemahiran
f. Ketertiban
g. Kegigihan dalam kebaikan dan kebenaran
h. Persaudaraan
i. Persepakatan dalam hidup perpaduan dalam ummah
Cirri-ciri inilah yang menjamin manusia menjadi sempurna dan mencapai hasanah dalam dunia dan juga hasanah dalam akhirat.
3. Generasi Rabbani
Generasi Rabbani merupakan generasi yang kita idam-idamkan. Bagaimana tidak, generasi ini yang Allah banggakan Al-Qur’anul kariim.
Firman Allah SWT:
Artinya: “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”. (Ali-Imran: 79)
Rabbani ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah SWT. Menurut salah seorang ulama tafsir yang ita kenal, yakni Imam Atthabari, orang-orang Rabbani memliki karakter sebagai berikut:
a. Faqih, Faqih adalah memiliki pemahaman islam yang baik. Memahami prinsip-prinsip dasar islam seperti aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah.
b. ‘Alim, Orang yang ‘alim adalah orang yang berilmu. Secara umum ilmu Allah terbagi dua cabang yaitu ilmu yang khusus dan ilmu yang umum. Ilmu yang khusus melalui jalur wahyu Allah, sementara ilmu yang umum Allah ilhamkan dan dengan kemampuan manusia ilmu tersebut dapat dirumuskan. Oleh karena itu definisi ilmu dalam konteks ini adalah spesialisasi atau keahlian. Missal dengan ilmu fisiologi, anatomi, patologi, seseorang dapat dikatakan dokter.
c. “Melek” Polotik, Artinya orang yang rabbani peka terhadap kondisi rakyat dan negaranya. Mereka (generasi rabbani) tidak hanya faqih dan ‘alim namun juga memiliki kesadaran berpolitik yang baik. Sehinga dapat saya katakana mereka benar-benar peduli dan kontreibutif terhadap bangsanya.
d. “Melek” Manajemen, Generasi rabbani teratur dalam segala urusannya. Karena memahami ilmu manajemen dan senantiasa mengamalkannya.
e. Mampu menjalankan urusan orang lain dengan baik, Atau dalam istilah lain memiliki sifat amanah dan cakap menjalankan pekerjaannya (amanah tesebut)
Perkataan ribbiyy dan Rabbaniyy merujuk pada segolongan manusia yang mempunyai ilmu yang luas lagi mendalam berkenaan dengan agama. Dengan bekal ilmunya, iapun mampu menjalankan amar ma’rufcnahi munkar, dengan penuh kesabaran serta istiqomah. Dalam Al-Qur’an Allah menyebuut tentang golongan ini dalam beberapa tempat, semisal surat Ali-Imran ayat 7, 79 dan 146, surat Al-Maaidah ayat 43-44. Sibawaih, seorang ahli bahasa berpendapat : jika huruf alif dan nun ditambahkan pada perkataan Ribbiyy, lalu menjadi Rabbaniyy, menunjukan mereka adalah golongan yang sangat mendalam ilmunya mengenai ketuhanan. Pada hari kematian Abdullah Ibn Abbas r.a, telah berkata Muhammad ibn Ali ibn Hanafiyah, hari ini telah gugurseorang rabbaniyy dari umat ini. Ibn Abbas r.a memang terkenal dikalangan sahabat berkat kedalam dan keluasan ilmunya.
Di dalam al taalim Imam Al-Baanna telah menegaskan bahwa umat mesti membentuk diri, agar menjadi insane kamil yang emempunyai aqidag sejahtera, ibadah yang shahih, akhlak yang mantap, pikiran yang berasaskan ilmu, tubuh yang kuat, diri yang berjihad, diri yang dihargai, tugas yang tersusun dan senantiasa memberi manfaat kepada orang lain. (Risalat al-Taalim, rukun al-amal). Itulah criteria figure generasi rabbani, menurut tokoh pelopor ikhwanul muslimin ini.
As-Syahid Sayyid Quthb dalam rumusannya mengenai generasi Rabbani (dengan merujuk pada generai sahabat era Rasulullah SAW), menegmukakan tiga cirri penting dari generasi awal islam itu, seperti: selalu membersihkan dari dari segala unsure jahiliyah, sumber rujukan mereka yang utama hanyalah Al-Qur’an al Karim, dan apa yang dipelajarai semata-mata hanyalah untuk diamalkan.
Kelahiran generasi rabbani menjadi mungkin, jika umat tetap berpegang pada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Diperlukan pula banyaknya murabi yang mempunyai keluasan dan kedalaman ilmu. Disamping itu, generasi rabbani akan terlahir jika banyak keluarga telah mencapai derajat sakinah, institusi pendidikan, masyarakat serta Negara berkomitmen penuh atas tegaknya dakwah islamiyah. Usaha melahirkan kembali generasi rabbani di akhir zaman, merupakan ikhtiar suci yang memerlukan pengorbanan diri, waktu dan harta.
Allah berfirman “Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.” (Q.S. Al-Maidah: 54)
Dari ayat ini bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa karakteristik dari generasi rabbani yang pertama adalah yuhibbu-hum wa yuhibbunahu, mereka mencintai Allah melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, tidak mau terlibat dalam kebobrokan- kebobrokan mental genarasinya, mempunyai hati yang bersih dan allah pun mencintai mereka. Karakter kedua yaituAdzilatin ‘alal mu’minin a’izzatin ‘alal kafirin, rendah hati terhadap orang mu’min dank eras terhadap orang kafir. Dan karakter yang ketiga adalah mereka bergerak dan berjuang dijalan Allah dan mereka tidak khawtir atau takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela.
Inilah generasi rabbani yang merupakan sosok muslim yang ideal. Mudah-mudahan kita bisa membimbing dan mendidik keturunan da keluarga kita agar generasi-generasi rabbani yang akan dating meneruskan perjuangan dan tegaknya diinul islam. Sebab jika tidak tungulah kehancurannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Insan kamil artinya manusia yang sempurna, umat islam sepakat bahwa diantara manusia, nabi Muhammad SAW adalah manusia yang telah mencapai derajat kesempuraan dalam hidupnya. Mereka yang memenuhi ciri-ciri individu islam yang sebenarnya menurut kehendak Al-Qur’an dan As-Sunah dalam seluruh aspek kehidupan.
Sifat manusia sempurna terdiri dari beberapa cirri yaitu keimanan, ketqwaan, eadaban, keilmuan, kemahiran, persaudaraan dan sebagainya. Cara-cara inilah yang menjamin manusia menjadi sempurna dan mencapai hasanah dalam dunia dan hasanah dalam akhirat.
Di dalam Al-Taalim Imam Al-Banna telah menegaskan bahwa umat islam mesti membentuk diri, agar menjadi insane kamil yang mempunyai aqidah yang lurus, ibadah yang shahih, akhlak yang mantap, pikiran yang berasaskan ilmu, tubuh yang kuat, hidup yang berdikari, diri yang berjihad, tugas yang tesusun dan senantiasa memberi manfaat.
Generasi Rabbani merupakan gerakan yang kita idam-idamkan. Bagaimana tidak, generasi ini dibanggakan Allah dalam Al-Qur’an al kariim. Menurut Atthabari, orang-orang rabbani memilii karakter: faqih, ‘alim, melek politik, melek manajemen, mampu menjalankan urusan orang lain dengan baik.
Daftar Pustaka
Darajat, Zakiah.1991.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara
Ihsan, Hamdani.2007.Filsafat Pendidikan Islam.Bandung : Pustaka Setia
Muhaimin.2002.Paradigma Pendidikan Islam.Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
Mustafa.2007.Akhlak Tasawuf.Bandung : Pustaka Setia
Rajabi, Mahmoed.2006.Horizon Manusia. Jakarta : AL-Huda
Wahyudi, Agus.2007.Rahasia Hakikat Diri Manusia Menuju Insan Kamil. Jogjakarta : Lingkaran
Http//www.google.com
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam, jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI – C) / Semester v (lima)
Disusun OLeh Kelompok I (satu):
Firmansyah Rowardi ( 082300520 )
Irma Nurfitriani ( 082300494 )
Nuraeni ( 082300505 )
Siti Sodikoh ( 082300491 )
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ADAB
Tahun Akademik 2010 - 2011
BAB I
PENDAHULUAN
Predikat insan kamil merupakan tujuan pendidikan islam yang didambakan oleh setiap manusia. Untuk menuju kearah tersebut perlu rancangan yang sempurna dan untuk menjadi insan kamil ada konsep yang harus ditempuh.
Menurut Murtadha Muthahhari athlah dan hasil penelitian, konsep insan kamil adalah kehidupan yang seimbang antara keperluan rohani dan jasmani, tidak cenderung patuh terhadap suatu nilai secara berlebihan tanpa memperdulikan nilai-nilai yang lain, karena menusia mempunyai kecenderungan yang normal yang tidak bertentangan agama.
Kelahiran generasi Rabbani menjadi mungkin, jika umat tetap berpegang pada Al-Qur’an dan Hadits. Diperlukan pula banyaknya murabbi yang mempunyai keleluasaan dan kedalaman ilmu-ilmu. Disamping itu, generasi Rabbani akan terlahir jika banyak keluarga telah mencapai derajat sakinah, institusi pendidikan, masyarakat serta Negara berkomitmen penuh atas tegaknya dakwah islamiyyah. Usaha melahirkan kembali generasi ini di akhir zaman merupakan ikhtiar suci yang memerlulkan pengorbanan diri, waktu dan harta.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Insan Kamil (Manusia)
Secara etimologi (bahasa) sebagian orang mengatakan bahwa istilah “Manusia” berasal dari bahasa arab, yakni man (makhluk berakal) dan nusiya (yang dilalaikan). Dari asal kata ini, bisa diambil suatu definisi bahwa manusia adalah makhluk yang bernyawa dan memiliki akal yang didekati sifat lupa. Kata nusiya bermakana pasif, yaitu dilalaikan. Allah SWT sebagai pelaku atau pemberi kelalaian, sementara manusia sebagai objek penerima sifat-sifat lalai.
Mausia adalah makhluk Allah, ia dan alam semesta bukan bukan terjadi dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Allah SWT. Allah menciptakan manusia untuk mengabdi kepada-Nya, untuk ini ia memrintahkan manusia untuk supaya manusia itu beribadat kepada-Nya.
Firman Allah SWT
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. Adz-Dzariyat: 56)
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran. Oleh karena itu ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Ini ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 70, yaitu:
Artinya : “Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan[862], Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Q.S. Al-Isra: 70
Sesuai dengan kedudukannya yang mulia itu Allah menciptakan manusia itu dalam bentuk fisik yang bagus dan seimbang.
Firman Allah SWT :
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (Q.S. At-Tiin: 4)
Untuk mempertahankan kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang bagus itu Allah melengakapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan ilmu pegetahuan, dan membudayakan ilmu yang dimilikinya. Ini berarti bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia itu adalah karena akal dan perasaan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, yang seluruhnya dikaitkan kepada pengabdian pada pencipta, Allah SWT.
Insan kamil artinya manusia yang sempurna, adapun yang dimaksud dengan manusia yang sempurna ialah sempurna dalam hidupnya.
Umat islam sepakat bahwa diantara manusia, Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang telah mencapai derajat kesempurnaan dalam hidupnya Selama hayatnya, segenap pri kehidupan beliau menjadi tumpuan perhatian masyarakat, karena segala sifat terpuji terhimpun dalam dirinya, bahakan beliau merupakan lautan budi yang tidak akan pernah kering airnya.
Untuk dapat mencapai macam insan kamil, seseorang lebih senang dengan menempuh cara hidup sebagai seorang sufi. Kehdupan orang sufi lebih menonjolkan segi kerohaniaannya dalam kehidupannya. Tentu prinsip ajaran yang berkaitan dengan hidup kerohaniaan akan senantiasa diukur dengan Al-Qur’an dan Sunah Nabi SAW.
Manusia unggul adalah mereka yang memenuhi cirri-ciri individu islam yang sebenarnya menurut kehendak Al-Qur’an dan Sunah dalam seluruh aspek kehidupan. Bagi mewujudkan manusia unggul, seseorang itu hendaklah memiliki cirri-ciri keunggulan yaitu keimanan yang utuh, amal ibadat yang meliputi ibadat khususiah dan fardhu kifayah dan akhlak mulia yang merupakan cermin keimanan dan amal shalih.
Seseorang dianggap sempurna dalam hidupnya apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu:
a. Keimanan Yang Utuh
Keimanan kepada Allah adalah paksi pembinaan Negara dengan umah. Dengan keimanan itu akn lahirlah individu yang ungul dan masyarakat yang berbudi luhur, berdisiplin dan beramanah demi kebaikan dunia dan akhirat, Allah SWT berfirman:
Artinya : Demi masa(1), Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian(2), Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran(3).” (Q.S. Al-Ashr: 1-3).
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa manusia yangb beruntung ialah mereka yang beriman dan beramal shalih. Beriman kepada Allah adalah proses peralihan jiwa manusia dari menganggap dirinya bebas dari kuasa dan ikatan serta tanggung jawab kepada ketundukan mengaku tanpa syarat bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad itu Rasulullah.
b. Pelaksanaan Amal Ibadat
Keimanan tanpa ketaatan melalui amal ibadat adalah sia-sia. Seseorang yang berpribadi unggul akan tergambar jelas keimanannya melalui amal perbuatan dalam kehidupan sehariannya.bahkan jika dikaji tujuan Allah menjadikan manusia itu sendiri ialah supaya beribadat kepadanya. Firman Allah SW :
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beibadat kepada-Ku.” (Q.S. Adz-Dzariyat: 56)
Ibadat adalah bukti ketundukan seseorang hamba setelah mengaku beriman kepada tuhannya. Ibadat yang dimaksud disini ialah ibadat khususiah yang meyentuh fardhu ain dan juga fardhu kifayah yang merangkumi hubungan manusia sesama manusia. Justru itu, bagi individu yang berpribadi unggul, seluruh hidupnya baik hubungan dengan pencipta ataupun masyarakat adalah dianggap ibadat. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1), (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya (2), Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna (3), Dan orang-orang yang menunaikan zakat (4), Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya (5), Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa(6). (Q.S. Al-Mu’Minun: 1-6)
c. Akhlak Mulia
Akhlak mulia bagi pribadi unggul adlah hasil keimanan yang kental. Ini disebabkan tali ikatan yang menjalinkan hubungan antara individu dengan masyarakat dengan terbentuk melalui nilai-nilai dan disiplin yang diamalkan oleh anggota masyarakat tersebut. Sekiranya nilai yang diamalkan itu positif maka akan lahirlah sebuah masyarakat yang aman, damai, harmoni dan diselubungi roh islam. Rasulullah adalah contoh utama pembentukan Akhlak. Dal;am sebuah Hadits,
Baginda SAW bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (Riwayat Ahmad)
d. Amanah
Amanah adalah sifat mulia yang mesti diamalkan oleh setiap orang islam. Ia adalah asas ketahanan umat, kestabilan Negara, kekuasaan, kehormatan dan roh keadilan. Firman Allah SWT: “Maka Tunaikanlaholeh orang yang diamanahkan itu akan amanahanya dan bertaqwalah kepada Allah, Tuhannya.” (Q.S. Al-Baqarah: 283)
e. Ikhlas
Ikhlas adalah inti setiap ibadah dan perbuatan. Firman allah SWT: “Padahal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepada-Nya” (Q.S. Al-Bayyinah: 5)
Ikhlas akan mengasilkan kemenangan dan kejayaan. Masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas akan mencapai kebaikan dunia dan akhirat, bersih dari sifat kerendahan dan mencapai perpaduan, persaudaraan, perdamaian dan kesejahteraan.
Sabda Rasulullah. “Bahagialah dengan limpahan kebaikan bagi orang-orang yang bila dihadiri (berada dalam kumpulan) tidak dikenali, tetapi apabila tidak hadir tidak pula kehilangan, mereka itulah pelita hidayah. Tersisih dari mereka segala fitnah dan angkara orang yang dzalim”. (Riwayat ImamAl-Baihaqi).
f. Tekun
Islam menggalakkan umatnya supaya tekun apabila melakukan sesuatu pekerjaan sehingga selesai dan berjaya. Sabda Rasulullah, “Sesungguhnya Allah SWT menyukai seseorang yang bekerja melakukannya dengan tekun”. (Riwayat Abu Daud).
Sifat tekun akan megajarkan produktiviti ummah, melahirkan susasana kerja yang aman dan memberi kesan yang baik kepada masyarakat.
g. Berdisiplin
Berdisiplin dalam menjalankan suatu pekerjaan akan dapat menghasilkan mutu kerja yang cemerlang. Jhasrat Negara untuk maju dan cemerlang akan dapat dicapai dengan lebih cepat lagi dengang berdisiplin seseorang itu akan dapat menguatkan pegangannya terhadap jalan ajaran agama dan menghasulkan muutu kerja yang cemerlang.
h. Bersyukur
Bersyukur dalam konteks pribadi unggul berlaku dalam dua keadaan: pertama, sebagai tanda kerndahan hati terhadap segala nikmat yang diberikan oleh pencipta. Kedua, beryukur sesama makhluk sebagai ketetapan daripada Allah supaya kebajikan senantiasa dibalas dengan kebajikan. Firman Allah SWT : “Demi sesungguhny jika kamu bersyukur maka aku akan tambahkan nikmat-Ku kepadamu dan sejkiranya kamu kufur, sesungguhnyn adzab-Ku amatlah pedih” (Q.S. Ibrahim: 7)
i. Sabar
Didalam mengahadapi cobaan hidup, kesabaran amat sangat penting untuk membentuk pribadi unggul seperti yang dikehendaki Allah. Firman Allah SWT: “Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara kebajikan) dan kuatkanlah kesabaran kamu (lebih dari pada kesabaran musuh di medan perang) dan bersedialah serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu berjaya” (Q.S. Ali-Imran: 200)
j. Adil
Adil bermaksud meletakkan sesuatu pada tempatnya. Para ulama membagikan adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, orang bawahan, pemimpin atasan dan juga sesame saudara. Sabda rasulullah, “Tiga perkara yang meneyelamatkan yaitu takut kepada allah ketika bersendirian da di khalayak ramai, berlaku adil pada ketika suka dan bersifat cermat ketika susah dan senang, dan tiga perkara yang membinasakan, yaitu mengikuti hawa nafsu, trlampau bakhil dan kagum seseorang dengan dirinya sendiri” (Riwayat Abu Syeikh)
2. Sifat-Sifat Manusia Sempurna
Sifat-sifatnya terdiri daripada beberapa cirri, yaitu:
a. Keimanan
b. Ketaqwaan
c. Keadaban
d. Keilmuan
e. Kemahiran
f. Ketertiban
g. Kegigihan dalam kebaikan dan kebenaran
h. Persaudaraan
i. Persepakatan dalam hidup perpaduan dalam ummah
Cirri-ciri inilah yang menjamin manusia menjadi sempurna dan mencapai hasanah dalam dunia dan juga hasanah dalam akhirat.
3. Generasi Rabbani
Generasi Rabbani merupakan generasi yang kita idam-idamkan. Bagaimana tidak, generasi ini yang Allah banggakan Al-Qur’anul kariim.
Firman Allah SWT:
Artinya: “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”. (Ali-Imran: 79)
Rabbani ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah SWT. Menurut salah seorang ulama tafsir yang ita kenal, yakni Imam Atthabari, orang-orang Rabbani memliki karakter sebagai berikut:
a. Faqih, Faqih adalah memiliki pemahaman islam yang baik. Memahami prinsip-prinsip dasar islam seperti aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah.
b. ‘Alim, Orang yang ‘alim adalah orang yang berilmu. Secara umum ilmu Allah terbagi dua cabang yaitu ilmu yang khusus dan ilmu yang umum. Ilmu yang khusus melalui jalur wahyu Allah, sementara ilmu yang umum Allah ilhamkan dan dengan kemampuan manusia ilmu tersebut dapat dirumuskan. Oleh karena itu definisi ilmu dalam konteks ini adalah spesialisasi atau keahlian. Missal dengan ilmu fisiologi, anatomi, patologi, seseorang dapat dikatakan dokter.
c. “Melek” Polotik, Artinya orang yang rabbani peka terhadap kondisi rakyat dan negaranya. Mereka (generasi rabbani) tidak hanya faqih dan ‘alim namun juga memiliki kesadaran berpolitik yang baik. Sehinga dapat saya katakana mereka benar-benar peduli dan kontreibutif terhadap bangsanya.
d. “Melek” Manajemen, Generasi rabbani teratur dalam segala urusannya. Karena memahami ilmu manajemen dan senantiasa mengamalkannya.
e. Mampu menjalankan urusan orang lain dengan baik, Atau dalam istilah lain memiliki sifat amanah dan cakap menjalankan pekerjaannya (amanah tesebut)
Perkataan ribbiyy dan Rabbaniyy merujuk pada segolongan manusia yang mempunyai ilmu yang luas lagi mendalam berkenaan dengan agama. Dengan bekal ilmunya, iapun mampu menjalankan amar ma’rufcnahi munkar, dengan penuh kesabaran serta istiqomah. Dalam Al-Qur’an Allah menyebuut tentang golongan ini dalam beberapa tempat, semisal surat Ali-Imran ayat 7, 79 dan 146, surat Al-Maaidah ayat 43-44. Sibawaih, seorang ahli bahasa berpendapat : jika huruf alif dan nun ditambahkan pada perkataan Ribbiyy, lalu menjadi Rabbaniyy, menunjukan mereka adalah golongan yang sangat mendalam ilmunya mengenai ketuhanan. Pada hari kematian Abdullah Ibn Abbas r.a, telah berkata Muhammad ibn Ali ibn Hanafiyah, hari ini telah gugurseorang rabbaniyy dari umat ini. Ibn Abbas r.a memang terkenal dikalangan sahabat berkat kedalam dan keluasan ilmunya.
Di dalam al taalim Imam Al-Baanna telah menegaskan bahwa umat mesti membentuk diri, agar menjadi insane kamil yang emempunyai aqidag sejahtera, ibadah yang shahih, akhlak yang mantap, pikiran yang berasaskan ilmu, tubuh yang kuat, diri yang berjihad, diri yang dihargai, tugas yang tersusun dan senantiasa memberi manfaat kepada orang lain. (Risalat al-Taalim, rukun al-amal). Itulah criteria figure generasi rabbani, menurut tokoh pelopor ikhwanul muslimin ini.
As-Syahid Sayyid Quthb dalam rumusannya mengenai generasi Rabbani (dengan merujuk pada generai sahabat era Rasulullah SAW), menegmukakan tiga cirri penting dari generasi awal islam itu, seperti: selalu membersihkan dari dari segala unsure jahiliyah, sumber rujukan mereka yang utama hanyalah Al-Qur’an al Karim, dan apa yang dipelajarai semata-mata hanyalah untuk diamalkan.
Kelahiran generasi rabbani menjadi mungkin, jika umat tetap berpegang pada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Diperlukan pula banyaknya murabi yang mempunyai keluasan dan kedalaman ilmu. Disamping itu, generasi rabbani akan terlahir jika banyak keluarga telah mencapai derajat sakinah, institusi pendidikan, masyarakat serta Negara berkomitmen penuh atas tegaknya dakwah islamiyah. Usaha melahirkan kembali generasi rabbani di akhir zaman, merupakan ikhtiar suci yang memerlukan pengorbanan diri, waktu dan harta.
Allah berfirman “Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.” (Q.S. Al-Maidah: 54)
Dari ayat ini bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa karakteristik dari generasi rabbani yang pertama adalah yuhibbu-hum wa yuhibbunahu, mereka mencintai Allah melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, tidak mau terlibat dalam kebobrokan- kebobrokan mental genarasinya, mempunyai hati yang bersih dan allah pun mencintai mereka. Karakter kedua yaituAdzilatin ‘alal mu’minin a’izzatin ‘alal kafirin, rendah hati terhadap orang mu’min dank eras terhadap orang kafir. Dan karakter yang ketiga adalah mereka bergerak dan berjuang dijalan Allah dan mereka tidak khawtir atau takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela.
Inilah generasi rabbani yang merupakan sosok muslim yang ideal. Mudah-mudahan kita bisa membimbing dan mendidik keturunan da keluarga kita agar generasi-generasi rabbani yang akan dating meneruskan perjuangan dan tegaknya diinul islam. Sebab jika tidak tungulah kehancurannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Insan kamil artinya manusia yang sempurna, umat islam sepakat bahwa diantara manusia, nabi Muhammad SAW adalah manusia yang telah mencapai derajat kesempuraan dalam hidupnya. Mereka yang memenuhi ciri-ciri individu islam yang sebenarnya menurut kehendak Al-Qur’an dan As-Sunah dalam seluruh aspek kehidupan.
Sifat manusia sempurna terdiri dari beberapa cirri yaitu keimanan, ketqwaan, eadaban, keilmuan, kemahiran, persaudaraan dan sebagainya. Cara-cara inilah yang menjamin manusia menjadi sempurna dan mencapai hasanah dalam dunia dan hasanah dalam akhirat.
Di dalam Al-Taalim Imam Al-Banna telah menegaskan bahwa umat islam mesti membentuk diri, agar menjadi insane kamil yang mempunyai aqidah yang lurus, ibadah yang shahih, akhlak yang mantap, pikiran yang berasaskan ilmu, tubuh yang kuat, hidup yang berdikari, diri yang berjihad, tugas yang tesusun dan senantiasa memberi manfaat.
Generasi Rabbani merupakan gerakan yang kita idam-idamkan. Bagaimana tidak, generasi ini dibanggakan Allah dalam Al-Qur’an al kariim. Menurut Atthabari, orang-orang rabbani memilii karakter: faqih, ‘alim, melek politik, melek manajemen, mampu menjalankan urusan orang lain dengan baik.
Daftar Pustaka
Darajat, Zakiah.1991.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara
Ihsan, Hamdani.2007.Filsafat Pendidikan Islam.Bandung : Pustaka Setia
Muhaimin.2002.Paradigma Pendidikan Islam.Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
Mustafa.2007.Akhlak Tasawuf.Bandung : Pustaka Setia
Rajabi, Mahmoed.2006.Horizon Manusia. Jakarta : AL-Huda
Wahyudi, Agus.2007.Rahasia Hakikat Diri Manusia Menuju Insan Kamil. Jogjakarta : Lingkaran
Http//www.google.com
Rabu, 22 September 2010
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN DEPARTEMENT III UKM PUSAT RISET MAHASISWA (PRIMA) KBM IAIN “SMH” BANTEN
PENDAHULUAN
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji beserta syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi yang tak terhingga, sudah sepantasnyalah kita hanya menundukan diri dan hati kita akan segala kealpaan kita yang sudah terlampau sering kepada tuhan, Rabb serta penguasa alam ini. Shalawat beserta salam semoga selalu kita sanjungkan kepada baginda kita Nabi Muhamad SAW, yang telah membawa kita menuju zaman yang serta canggih akan teknilogi dan pemikiran manusia.
Tak terasa kepengurusan UKM PRIMA telah menginjak satu periode, dan sekaranglah saatnya untuk melaporkan program kerja kepengurusan kami. Selama kami menjabat sebagai kepengurusan di UKM Pusat Riset Mahasiswa (PRIMA) ini, pada awalnya sangat berat sekali, karena beratnya tanggung jawab yang harus kami laksanakan. Tapi alhamdulillah sedikit demi sedikit semua itu bisa kami lewatkan walaupun kami sadari masih banyak kesalahan dan kekuarangan.
Dalam kepengurusan Departemen III kami berusaha semaksimal mugkin untuk merealisasikan program kerja kami, tetapi karena minimnya sumbangan pemikiran, tenaga ahli dan dana yang kami miliki, maka kinerja kepengurusan kami kurang maksimal. Maka dari itu kami mihin maaf kepada ketua umum UKM PRIMA dan kepada semua jajaran kepengurusan dan anggota UKM PRIMA, atas kehilafan dan kesalaha kami , sekali lagi kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
PROGRAM KERJA DEPARTEMENT III
Diklat Statistik
Membuat Buletin
Mading
Polling
PROGRAM KERJA YANG TERLAKSANA
Polling
Diklat Statistik
PROGRAM KERJA YANG TIDAK TERLAKSANA
Mading
Membuat Buletin
Tadabur Alam
KENDALA – KENDALA DAN SOLUSINYA
1. Ketidak aktifan pengurus Departemen III serta jarang berkordinasi antar pengurus
2. Kurang komunikasi antar pengurus, Khususnya Departement III,
3. Kurang memahami akan tanggung jawab dan job description yang diembannya sebagai pengurus di UKM Pusat Riset Mahasiswa (PRIMA),
4. Belum turunnya dana dari bendum sehingga menghambat Program kerja kami,
5. Kesiapan SDM yang belum memadai,
SOLUSI YANG DITAWARKAN
1. Tumbuhkan jiwa-jiwa kreatif kalian semua calon pengurus,
2. Tumbuhkan jiwa solidaritas, empati tinggi serta pahami jiwa-jiwa emosional masing-masing,
3. Hidupkan rasa tanggung jawab bukan ketakutan dan egositas individu
4. Resolusi……………………………
PENUTUP
Sekianlah laporan pertanggung jawaban ini saya sampaikan, saya pribadi khususnya pengurus UKM Pusat Riset Mahasiswa (PRIMA) mohon dimaafkan jikalau ada kesalahan apakah itu baik secara lisan maupun perbuatan yang tidak disengaja maupun disengaja. Saya pribadi sekretaris departemen III mengucapkan terima kasih kepada teman-teman pengurus dan anggota yang telah memberikan motivasi serta dorongan lebih, baik secara materi maupun moril. Saya harapkan kepengurusan kedepan lebih baik lagi dari kepengurusan sekarang dan mempunyai loyalitas tinggi yang harus kalian punya untuk PRIMA.
Untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkan orang, perhatikan apa yang mereka lakukan, ketimbang apa yang mereka katakana. (Rene Descrates)
Pesan saya hidupkan UKM PRIMA dengan cara apapun yang kalian punya, jangan pertanyakan apa yang kalian telah dapatkan dari UKM PRIMA tapi apa yang telah kalian berikan untuk PRIMA tercinta.
Wassalamu’alaika Manittaba’al Huda
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Serang, 23 Agustus 2010
Hormat kami
DEPARTEMEN III (Biro Riset dan Publikasi )
Ketua Departemen III : Saryati
Sekretaris Dept III : Firmansyah Rowardi
Anggota : 1. Jamadi
2. Asep Muhibudar
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji beserta syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi yang tak terhingga, sudah sepantasnyalah kita hanya menundukan diri dan hati kita akan segala kealpaan kita yang sudah terlampau sering kepada tuhan, Rabb serta penguasa alam ini. Shalawat beserta salam semoga selalu kita sanjungkan kepada baginda kita Nabi Muhamad SAW, yang telah membawa kita menuju zaman yang serta canggih akan teknilogi dan pemikiran manusia.
Tak terasa kepengurusan UKM PRIMA telah menginjak satu periode, dan sekaranglah saatnya untuk melaporkan program kerja kepengurusan kami. Selama kami menjabat sebagai kepengurusan di UKM Pusat Riset Mahasiswa (PRIMA) ini, pada awalnya sangat berat sekali, karena beratnya tanggung jawab yang harus kami laksanakan. Tapi alhamdulillah sedikit demi sedikit semua itu bisa kami lewatkan walaupun kami sadari masih banyak kesalahan dan kekuarangan.
Dalam kepengurusan Departemen III kami berusaha semaksimal mugkin untuk merealisasikan program kerja kami, tetapi karena minimnya sumbangan pemikiran, tenaga ahli dan dana yang kami miliki, maka kinerja kepengurusan kami kurang maksimal. Maka dari itu kami mihin maaf kepada ketua umum UKM PRIMA dan kepada semua jajaran kepengurusan dan anggota UKM PRIMA, atas kehilafan dan kesalaha kami , sekali lagi kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
PROGRAM KERJA DEPARTEMENT III
Diklat Statistik
Membuat Buletin
Mading
Polling
PROGRAM KERJA YANG TERLAKSANA
Polling
Diklat Statistik
PROGRAM KERJA YANG TIDAK TERLAKSANA
Mading
Membuat Buletin
Tadabur Alam
KENDALA – KENDALA DAN SOLUSINYA
1. Ketidak aktifan pengurus Departemen III serta jarang berkordinasi antar pengurus
2. Kurang komunikasi antar pengurus, Khususnya Departement III,
3. Kurang memahami akan tanggung jawab dan job description yang diembannya sebagai pengurus di UKM Pusat Riset Mahasiswa (PRIMA),
4. Belum turunnya dana dari bendum sehingga menghambat Program kerja kami,
5. Kesiapan SDM yang belum memadai,
SOLUSI YANG DITAWARKAN
1. Tumbuhkan jiwa-jiwa kreatif kalian semua calon pengurus,
2. Tumbuhkan jiwa solidaritas, empati tinggi serta pahami jiwa-jiwa emosional masing-masing,
3. Hidupkan rasa tanggung jawab bukan ketakutan dan egositas individu
4. Resolusi……………………………
PENUTUP
Sekianlah laporan pertanggung jawaban ini saya sampaikan, saya pribadi khususnya pengurus UKM Pusat Riset Mahasiswa (PRIMA) mohon dimaafkan jikalau ada kesalahan apakah itu baik secara lisan maupun perbuatan yang tidak disengaja maupun disengaja. Saya pribadi sekretaris departemen III mengucapkan terima kasih kepada teman-teman pengurus dan anggota yang telah memberikan motivasi serta dorongan lebih, baik secara materi maupun moril. Saya harapkan kepengurusan kedepan lebih baik lagi dari kepengurusan sekarang dan mempunyai loyalitas tinggi yang harus kalian punya untuk PRIMA.
Untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkan orang, perhatikan apa yang mereka lakukan, ketimbang apa yang mereka katakana. (Rene Descrates)
Pesan saya hidupkan UKM PRIMA dengan cara apapun yang kalian punya, jangan pertanyakan apa yang kalian telah dapatkan dari UKM PRIMA tapi apa yang telah kalian berikan untuk PRIMA tercinta.
Wassalamu’alaika Manittaba’al Huda
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Serang, 23 Agustus 2010
Hormat kami
DEPARTEMEN III (Biro Riset dan Publikasi )
Ketua Departemen III : Saryati
Sekretaris Dept III : Firmansyah Rowardi
Anggota : 1. Jamadi
2. Asep Muhibudar
Love
______????????____________________
____????????????________??????____
__????????????????____??????????__
_????????????????? ?????????????_
_???????????????? ???????????????_
_???????????????? ????????????????
_???????????????? ????????????????
__??????????????? ????????????????
___??????????????? ??????????????_
_____?????????????? ???????????___
_______????????????? ?????????____
_________???????????? ??????______
___________??????????? ???________
____________???????????___________
____________?????????_____________
____________??????________________
___________????___________________
__________??______________________
_________?________________________
____????????????________??????____
__????????????????____??????????__
_????????????????? ?????????????_
_???????????????? ???????????????_
_???????????????? ????????????????
_???????????????? ????????????????
__??????????????? ????????????????
___??????????????? ??????????????_
_____?????????????? ???????????___
_______????????????? ?????????____
_________???????????? ??????______
___________??????????? ???________
____________???????????___________
____________?????????_____________
____________??????________________
___________????___________________
__________??______________________
_________?________________________
Selasa, 10 Agustus 2010
´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´¶¶´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´¶¶´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´¶¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´¶¶´¶¶´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´¶¶¶´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´¶¶¶´´´´´´´´´´´´´
´´´´¶¶¶´´´´´´´¶¶´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´¶¶´´´´´´¶¶¶¶´´´
´´´¶¶¶¶¶´´´´´¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´¶¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶´´
´´¶¶´´´¶¶´´´´¶¶´´´´´¶¶¶´´´´¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶´´´´´¶¶´´´´¶¶´´´¶¶´´
´¶¶¶´´´´¶¶¶¶´´¶¶´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´¶¶´´¶¶¶¶´´´´¶¶¶´
¶¶´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´¶¶
¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶
´´¶¶¶¶´¶¶¶¶¶´´´´´´¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶´¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶´¶¶¶´
´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶´´¶¶¶´´¶¶´´´´´´´´´´´¶¶´´¶¶¶´´¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶´¶¶´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´¶¶´¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´¶´¶´¶´¶´¶´¶´¶´¶´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶´´¶´¶´¶´¶´¶´¶´¶´¶´´´¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶´¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´¶¶´¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´
´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´
´´´¶¶´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´¶¶´´´
´´´´¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶´´´´
´´´´´´¶¶´´´¶¶¶´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´¶¶¶´´´¶¶´´´´´´
´´´´´´¶¶´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´¶¶´´´´´´
´´´´´´´¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´¶¶´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´¶¶´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´¶¶´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´¶¶´¶¶´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´¶¶¶´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´¶¶¶´´´´´´´´´´´´´
´´´´¶¶¶´´´´´´´¶¶´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´¶¶´´´´´´¶¶¶¶´´´
´´´¶¶¶¶¶´´´´´¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´¶¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶´´
´´¶¶´´´¶¶´´´´¶¶´´´´´¶¶¶´´´´¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶´´´´´¶¶´´´´¶¶´´´¶¶´´
´¶¶¶´´´´¶¶¶¶´´¶¶´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´¶¶´´¶¶¶¶´´´´¶¶¶´
¶¶´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´¶¶
¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶
´´¶¶¶¶´¶¶¶¶¶´´´´´´¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶´¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶´¶¶¶´
´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶´´¶¶¶´´¶¶´´´´´´´´´´´¶¶´´¶¶¶´´¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶´¶¶´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´¶¶´¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´¶¶´¶´¶´¶´¶´¶´¶´¶´¶´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶´´¶´¶´¶´¶´¶´¶´¶´¶´´´¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´
´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶´¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´¶¶´¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´
´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´
´´´¶¶´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´¶¶´´´
´´´´¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶´´´´
´´´´´´¶¶´´´¶¶¶´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´¶¶¶´´´¶¶´´´´´´
´´´´´´¶¶´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶´´¶¶´´´´´´
´´´´´´´¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶´´´´´´´
Senin, 02 Agustus 2010
LPJ KRSK (SekPlak)
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
SEKRETARIS PELAKSANA
KEMAH RISET DAN STUDI KAWASAN (KRSK)
UNIT KEGIATAN MAHASISWA PUSAT RISET MAHASISWA
Assalamu’alaiukum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji marilah kita sampaikan kepada sang pencipta bumi beserta isinya yakni allah swt. Yang telah memberikan begitu banyak nikmat baik iman, islam dan ihsan beserta kesehatan yang mengijinkan saya selaku sekretaris pelaksana kegiatan Kemah Riset Dan Studi Kawasan (KRSK) Unit Kegiatan Mahasiswa Pusat Riset Mahasiswa (PRIMA) IAIN “SMH” Banten melaporkan Laporan Pertanggung Jawaban saya Selama Menjadi Sekretaris pelaksana. Shalawat dan salam mari ikita curahkan kepada baginda kita yakni nabi Muhammad SAW, beliau adalah manusia pilihan yang diutus oleh allah SWT untuk membawa kebaikan dan kebenaran kepada kita semua, kepada keluarga serta pengikutnya, mudah-mudahan kita termasuk didalamnya yang selalu berjuang di jalan kebenaran yaitu jalan yang di ridhoi oleh allah swt. Amien.
Sahabat-sahabat yang saya banggakan Seiring berjalannya waktu, tidak terasa kita sudah hampir di titik penantian laporan pertanggung jawaban yang di mana akan di lakukan setelah kegiatan Kemah Riset Dan Studi Kawasan (KRSK) itu terlaksana yang telah kita arungi bersama, hampir dua bulan sudah kita di beri amanat atau kepercayaan sebagai Panitia kegiatan Kemah Riset Dan Studi Kawasan (KRSK), banyak hal yang sudah kita lakukan dan banyak hal juga yang harus kita benahi dan evaluasi bersama untuk melangkah ke kepanitiaan yang akan datang agar mampu mencari trobosan baru untuk meningkatkan produktifitas kerja dan dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Kendala – Kendala Yang Dihadapi
Dalam perjalanan hidup, semua pasti menemui masalah baik masalah itu kecil ataupun besar, adapun duri yang kami hadapi yaitu sebagai berikut :
a. Kendala Internal
Kurangnya kordinasi, sehingga saling melempar tanggung jawab antar panitia.
Sering tidak fixnya waktu yang akan ditentukan untuk pelaksanaan KRSK sehingga menghambat kepanitian dalam pembentukan surat dan penyebarannya.
b. Kendala Eksternal
Printer yang rusak sehingga sekretaris pelaksana harus nge-print di luar (rentalan).
Computer sering eror (Nginstall sendiri)
Kurang kesadaran untuk memahami akan job description masing-masing
Kesulitan untuk mencari Lokasi KRSK dan tempat tinggal untuk pusat kegiatan KRSK.
SOLUSI YANG DITAWARKAN
Dari kendala-kendala yag muncul dari kegiatan KRSK kali ini, maka kami mencoba untuk memberikan solusi, Adapun solusi yang kami tawarkan antara lain :
Panitia harus lebih memahami tentang Jobnya masing-masing,
Sebelum kegiatan berjalan computer harus diperbaiki jauh-jauh hari agar kegiatan bias berjalan maksimal.
Saling membahu sesama panitia, kalau ada yang tidak dimengerti ataupun difahami, cobalah untuk Sharing atau bertanya.
Untuk panitia yang akan datang Tanamkanlah jiwa kesadaran mulai dari lubuk hati yang paling dalam
F. LAMPIRAN - LAMPIRAN
a. Surat Keluar
NO NOMOR SURAT TANGGAL PEMBUATAN PERIHAL DITUJUKAN
1 01/A/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Dana Awal Ketua Umum UKM PRIMA C.q Bendahara Umum
2 02/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon IzinTempat Bapak Camat Kec. Kramatwatu
3 03/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Izin Survei Kepala Desa Teluk Terate
4 04/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Izin Survei Kepala Desa Terate
5 05/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Audiensi Bapak Camat Kec. Kramatwatu
6 06/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Pinjam Kendaraan KAPOLRES Serang
7 07/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 Maret 2010 Mohon Bantuan Dana Ketua LPM IAIN “SMH” Banten
8 08/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 Maret 2010 Mohon Bantuan Dana Wali Kota Serang C.q Bag.Umum
9 09/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 Maret 2010 Mohon izin Dispensasi Bapak/Ibu Dosen IAIN “SMH” Banten
10 10/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/V/10 Serang, 28 Maret 2010 Mohon Kerjasama Kepala DIKNAS Provinsi Banten
11 11/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/V/10 Serang, 28 Maret 2010 Mohon Izin Orang Tua Bapak / Wali Mahasiswa
12 12/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/V/10 Serang, 28 Maret 2010 Surat Rekomendasi Bapak Camat Kec. Kramatwatu
13 13/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10
Serang, 28 Maret 2010 Mohon Dibuatkan Surat Rekomendasi
Rektor IAIN "SMH" Banten C.q. Bagian Umum
14 14/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Bantuan Obat Kepala DINKES Kota Serang
15 15/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Menjadi Pemateri Penyuluhan
Kepala DINAS PERTANIAN Prov. Banten
16 15/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Menjadi Pemateri Penyuluhan
Kepala DINAS PERTANIAN Kab. Serang
17 17/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Bantuan Buku Kepala DISBUDPAR Prov. Banten
18 18/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Bantuan Buku Kepala DINAS Pendidikan Prov. Banten
19 19/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Bantuan
Al-Qur’an Ketua MUI Prov. Banten
20 20/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pembukaan PUREK III Drs. Zakaria. S, M.Pd
21 21/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pembukaan Presma IAIN “SMH” Banten
22 22/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pembukaan Kg, Prabu Darip
23 23/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pembukaan Kg, Ubaidillah Abduh
24 24/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pembukaan Ketua Umum UKM/HMJ/BEMF
25 25/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Memberikan Sambutan PUREK III Drs. Zakaria. S, M.Pd
26 26/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Memberikan Sambutan Presma IAIN “SMH” Banten
27 27/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Memberikan Sambutan Kg, Prabu Darip
28 28/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Memberikan Sambutan Kg, Ubaidillah Abduh
29 29/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pengajian Ketua Pemuda Desa
30 30/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pengajian Teluk terate
31 31/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pengajian Ketua BPD Desa Teluk terate
32 32/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pengajian Ketua Karang Taruna Desa Teluk terate
33 33/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pengajian Tokoh Masyarakat Desa Teluk terate
b. Surat Masuk
NO NOMOR SURAT TGL SURAT TERIMA SURAT ASAL SURAT PERIHAL
1
2
G. PENUTUP
Demikian Laporan pertanggung Jawaban ini kami buat, semoga ini dapat menjadi dimasa yang akan datang. Amien
Wassalamu’alaika Manittaba’al Huda
Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Serang, 02 Agustus 2010
Sekretaris Pelaksana
Kemah Riset danStudy Kawasan (KRSK)
UKM Pusat Riset Mahasiswa
FIRMANSYAH ROWARDI
Sekretaris Pelaksana
SEKRETARIS PELAKSANA
KEMAH RISET DAN STUDI KAWASAN (KRSK)
UNIT KEGIATAN MAHASISWA PUSAT RISET MAHASISWA
Assalamu’alaiukum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji marilah kita sampaikan kepada sang pencipta bumi beserta isinya yakni allah swt. Yang telah memberikan begitu banyak nikmat baik iman, islam dan ihsan beserta kesehatan yang mengijinkan saya selaku sekretaris pelaksana kegiatan Kemah Riset Dan Studi Kawasan (KRSK) Unit Kegiatan Mahasiswa Pusat Riset Mahasiswa (PRIMA) IAIN “SMH” Banten melaporkan Laporan Pertanggung Jawaban saya Selama Menjadi Sekretaris pelaksana. Shalawat dan salam mari ikita curahkan kepada baginda kita yakni nabi Muhammad SAW, beliau adalah manusia pilihan yang diutus oleh allah SWT untuk membawa kebaikan dan kebenaran kepada kita semua, kepada keluarga serta pengikutnya, mudah-mudahan kita termasuk didalamnya yang selalu berjuang di jalan kebenaran yaitu jalan yang di ridhoi oleh allah swt. Amien.
Sahabat-sahabat yang saya banggakan Seiring berjalannya waktu, tidak terasa kita sudah hampir di titik penantian laporan pertanggung jawaban yang di mana akan di lakukan setelah kegiatan Kemah Riset Dan Studi Kawasan (KRSK) itu terlaksana yang telah kita arungi bersama, hampir dua bulan sudah kita di beri amanat atau kepercayaan sebagai Panitia kegiatan Kemah Riset Dan Studi Kawasan (KRSK), banyak hal yang sudah kita lakukan dan banyak hal juga yang harus kita benahi dan evaluasi bersama untuk melangkah ke kepanitiaan yang akan datang agar mampu mencari trobosan baru untuk meningkatkan produktifitas kerja dan dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Kendala – Kendala Yang Dihadapi
Dalam perjalanan hidup, semua pasti menemui masalah baik masalah itu kecil ataupun besar, adapun duri yang kami hadapi yaitu sebagai berikut :
a. Kendala Internal
Kurangnya kordinasi, sehingga saling melempar tanggung jawab antar panitia.
Sering tidak fixnya waktu yang akan ditentukan untuk pelaksanaan KRSK sehingga menghambat kepanitian dalam pembentukan surat dan penyebarannya.
b. Kendala Eksternal
Printer yang rusak sehingga sekretaris pelaksana harus nge-print di luar (rentalan).
Computer sering eror (Nginstall sendiri)
Kurang kesadaran untuk memahami akan job description masing-masing
Kesulitan untuk mencari Lokasi KRSK dan tempat tinggal untuk pusat kegiatan KRSK.
SOLUSI YANG DITAWARKAN
Dari kendala-kendala yag muncul dari kegiatan KRSK kali ini, maka kami mencoba untuk memberikan solusi, Adapun solusi yang kami tawarkan antara lain :
Panitia harus lebih memahami tentang Jobnya masing-masing,
Sebelum kegiatan berjalan computer harus diperbaiki jauh-jauh hari agar kegiatan bias berjalan maksimal.
Saling membahu sesama panitia, kalau ada yang tidak dimengerti ataupun difahami, cobalah untuk Sharing atau bertanya.
Untuk panitia yang akan datang Tanamkanlah jiwa kesadaran mulai dari lubuk hati yang paling dalam
F. LAMPIRAN - LAMPIRAN
a. Surat Keluar
NO NOMOR SURAT TANGGAL PEMBUATAN PERIHAL DITUJUKAN
1 01/A/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Dana Awal Ketua Umum UKM PRIMA C.q Bendahara Umum
2 02/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon IzinTempat Bapak Camat Kec. Kramatwatu
3 03/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Izin Survei Kepala Desa Teluk Terate
4 04/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Izin Survei Kepala Desa Terate
5 05/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Audiensi Bapak Camat Kec. Kramatwatu
6 06/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Pinjam Kendaraan KAPOLRES Serang
7 07/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 Maret 2010 Mohon Bantuan Dana Ketua LPM IAIN “SMH” Banten
8 08/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 Maret 2010 Mohon Bantuan Dana Wali Kota Serang C.q Bag.Umum
9 09/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 Maret 2010 Mohon izin Dispensasi Bapak/Ibu Dosen IAIN “SMH” Banten
10 10/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/V/10 Serang, 28 Maret 2010 Mohon Kerjasama Kepala DIKNAS Provinsi Banten
11 11/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/V/10 Serang, 28 Maret 2010 Mohon Izin Orang Tua Bapak / Wali Mahasiswa
12 12/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/V/10 Serang, 28 Maret 2010 Surat Rekomendasi Bapak Camat Kec. Kramatwatu
13 13/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10
Serang, 28 Maret 2010 Mohon Dibuatkan Surat Rekomendasi
Rektor IAIN "SMH" Banten C.q. Bagian Umum
14 14/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Bantuan Obat Kepala DINKES Kota Serang
15 15/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Menjadi Pemateri Penyuluhan
Kepala DINAS PERTANIAN Prov. Banten
16 15/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Menjadi Pemateri Penyuluhan
Kepala DINAS PERTANIAN Kab. Serang
17 17/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Bantuan Buku Kepala DISBUDPAR Prov. Banten
18 18/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Bantuan Buku Kepala DINAS Pendidikan Prov. Banten
19 19/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Bantuan
Al-Qur’an Ketua MUI Prov. Banten
20 20/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pembukaan PUREK III Drs. Zakaria. S, M.Pd
21 21/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pembukaan Presma IAIN “SMH” Banten
22 22/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pembukaan Kg, Prabu Darip
23 23/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pembukaan Kg, Ubaidillah Abduh
24 24/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pembukaan Ketua Umum UKM/HMJ/BEMF
25 25/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Memberikan Sambutan PUREK III Drs. Zakaria. S, M.Pd
26 26/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Memberikan Sambutan Presma IAIN “SMH” Banten
27 27/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Memberikan Sambutan Kg, Prabu Darip
28 28/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Mohon Memberikan Sambutan Kg, Ubaidillah Abduh
29 29/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pengajian Ketua Pemuda Desa
30 30/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pengajian Teluk terate
31 31/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pengajian Ketua BPD Desa Teluk terate
32 32/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pengajian Ketua Karang Taruna Desa Teluk terate
33 33/B/PP-KRSK/PRIMA/KBM IAIN/IV/10 Serang, 28 April 2010 Undangan Pengajian Tokoh Masyarakat Desa Teluk terate
b. Surat Masuk
NO NOMOR SURAT TGL SURAT TERIMA SURAT ASAL SURAT PERIHAL
1
2
G. PENUTUP
Demikian Laporan pertanggung Jawaban ini kami buat, semoga ini dapat menjadi dimasa yang akan datang. Amien
Wassalamu’alaika Manittaba’al Huda
Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Serang, 02 Agustus 2010
Sekretaris Pelaksana
Kemah Riset danStudy Kawasan (KRSK)
UKM Pusat Riset Mahasiswa
FIRMANSYAH ROWARDI
Sekretaris Pelaksana
Sabtu, 24 Juli 2010
No Nama Jabatan No. Hp
1 Ahmad Darajat Pengurus 081808481224
2 Yeni Puri Wahyuni Pengurus 087871265354
3 Khoirunnisa Pengurus 087885614880
4 Firmansyah Rowardi Pengurus
5 Jamadi Pengurus 081911040418
6 Asep Muhibar Pengurus 08170186058
7 Solihin Pengurus
8 M. Umar Pengurus 081911181149
9 Heni Hergawati Pengurus 087871260651
10 Opi Pengurus
11 Enok Liska L. Pengurus
12 Devi Nursyifa A. Pengurus 081806996616
13 Muyasaroh Pengurus
14 Nurhasanah Pengurus 087871751990
15 Ira Pengurus
16 Kardi Pengurus 087871084401
17 Setia Sugiarti Pengurus 087871906888
18 Siti Juhariyah Pengurus
19 Siti Zahrotul Uyun Pengurus
20 Ahmad Rifa'i Pengurus 081315070304
21 Yudhi Guntara Pengurus
22 Abdul Jalil Pengurus
23 Saryati Pengurus
24 Mukhtar Ansori Pengurus
25 Eka Yunita Anggota 081911273979
26 Yoyoh Rohayati Anggota
27 Maryati Anggota
28 Siti Muhaimah Anggota
29 Neneng Farida Anggota
30 Hayati Nufus Anggota
31 Sahliah Anggota
32 Neneng Fauziyah Anggota
33 Nunung Nurhidayah Anggota
34 Chaerun Nufusi Anggota
35 Tri Utami Anggota
36 Ulfiah Anggota
37 Anna Sofiana Anggota
38 Njen Sujatman Anggota
39 Marjuki Anggota
40 M. Bai Mahdi Anggota
41 Amin Aminudin Anggota
42 Suhada Anggota
43 Novi Muayanah Anggota
44 Siti Aisyah Anggota
45 Iis Magfirah Anggota
46 Dianty Yusmainar Anggota
47 Akbarudin Anggota
48 Nihlafatin F. Anggota
49 Muhayat Nur Anggota
50 Aan Hartanto Anggota
51 Repi Anggota
52 Siti Marfu'ah Anggota
53 Nisa Suciawati Anggota
54 Suherni Anggota
55 Wiji Setiowati Anggota
56 Rony Anggota
57 Freis Novia Lala Anggota
58 Komarudin Anggota
59 Khoirunnisa Anggota
60 Guswandi Anggota
61 Rima Masrurotunnisa Anggota
62 Bayus R. Wahid Anggota
63 Solehudin Hikmatiar Anggota
64 Ersih Anggota
65 Alfianah Anggota
66 Didi Helmi Anggota
67 Iping Senior
68 Nunung Syarif Senior 085920038670
69 Ubaidillah Abduh Senior 81910219087
70 Tamim Hudri Senior 081585744313
71 Samsul Hidayat, S.Pd.I Senior 08999665466
72 Dede Syarif, S.Pd.I Senior 085920198525
73 Suprianto Senior 081380453069
74 M. Darif Senior 087871367102
75 M. Daurul Fachri Senior
76 Sonhaji Senior
77 Iman Rumawan Senior 81807361917
78 Dimyai Senior
79 Imonx Senior 058781184747
80 Ipul Senior 081806446263
81 Jenal A. Senior 08159458638
82 Samsan Senior 081384177775
83 Adi A. Senior 08180826322
84 Adul Senior 08525478373
85 Ano Senior 087822196212
86 Faedullah Senior 087878288488
87 Ujang Rony Senior 081807368726
88 Oos Senior 08179940239
89 Helmudin Senior
90 Subandi Senior 081932603365
91 Ucup Senior 081906494240
92 Atik Senior 081911165508
93 Ihwan Senior 087871845312
94 Ro'uf Senior 087871134503
95 Alva Senior 087871515338
96 Astary El Senior 081911142554
97 Zainal Ausof Yasir Senior 081909776886
1 Ahmad Darajat Pengurus 081808481224
2 Yeni Puri Wahyuni Pengurus 087871265354
3 Khoirunnisa Pengurus 087885614880
4 Firmansyah Rowardi Pengurus
5 Jamadi Pengurus 081911040418
6 Asep Muhibar Pengurus 08170186058
7 Solihin Pengurus
8 M. Umar Pengurus 081911181149
9 Heni Hergawati Pengurus 087871260651
10 Opi Pengurus
11 Enok Liska L. Pengurus
12 Devi Nursyifa A. Pengurus 081806996616
13 Muyasaroh Pengurus
14 Nurhasanah Pengurus 087871751990
15 Ira Pengurus
16 Kardi Pengurus 087871084401
17 Setia Sugiarti Pengurus 087871906888
18 Siti Juhariyah Pengurus
19 Siti Zahrotul Uyun Pengurus
20 Ahmad Rifa'i Pengurus 081315070304
21 Yudhi Guntara Pengurus
22 Abdul Jalil Pengurus
23 Saryati Pengurus
24 Mukhtar Ansori Pengurus
25 Eka Yunita Anggota 081911273979
26 Yoyoh Rohayati Anggota
27 Maryati Anggota
28 Siti Muhaimah Anggota
29 Neneng Farida Anggota
30 Hayati Nufus Anggota
31 Sahliah Anggota
32 Neneng Fauziyah Anggota
33 Nunung Nurhidayah Anggota
34 Chaerun Nufusi Anggota
35 Tri Utami Anggota
36 Ulfiah Anggota
37 Anna Sofiana Anggota
38 Njen Sujatman Anggota
39 Marjuki Anggota
40 M. Bai Mahdi Anggota
41 Amin Aminudin Anggota
42 Suhada Anggota
43 Novi Muayanah Anggota
44 Siti Aisyah Anggota
45 Iis Magfirah Anggota
46 Dianty Yusmainar Anggota
47 Akbarudin Anggota
48 Nihlafatin F. Anggota
49 Muhayat Nur Anggota
50 Aan Hartanto Anggota
51 Repi Anggota
52 Siti Marfu'ah Anggota
53 Nisa Suciawati Anggota
54 Suherni Anggota
55 Wiji Setiowati Anggota
56 Rony Anggota
57 Freis Novia Lala Anggota
58 Komarudin Anggota
59 Khoirunnisa Anggota
60 Guswandi Anggota
61 Rima Masrurotunnisa Anggota
62 Bayus R. Wahid Anggota
63 Solehudin Hikmatiar Anggota
64 Ersih Anggota
65 Alfianah Anggota
66 Didi Helmi Anggota
67 Iping Senior
68 Nunung Syarif Senior 085920038670
69 Ubaidillah Abduh Senior 81910219087
70 Tamim Hudri Senior 081585744313
71 Samsul Hidayat, S.Pd.I Senior 08999665466
72 Dede Syarif, S.Pd.I Senior 085920198525
73 Suprianto Senior 081380453069
74 M. Darif Senior 087871367102
75 M. Daurul Fachri Senior
76 Sonhaji Senior
77 Iman Rumawan Senior 81807361917
78 Dimyai Senior
79 Imonx Senior 058781184747
80 Ipul Senior 081806446263
81 Jenal A. Senior 08159458638
82 Samsan Senior 081384177775
83 Adi A. Senior 08180826322
84 Adul Senior 08525478373
85 Ano Senior 087822196212
86 Faedullah Senior 087878288488
87 Ujang Rony Senior 081807368726
88 Oos Senior 08179940239
89 Helmudin Senior
90 Subandi Senior 081932603365
91 Ucup Senior 081906494240
92 Atik Senior 081911165508
93 Ihwan Senior 087871845312
94 Ro'uf Senior 087871134503
95 Alva Senior 087871515338
96 Astary El Senior 081911142554
97 Zainal Ausof Yasir Senior 081909776886
Jumat, 23 Juli 2010
Minggu, 04 Juli 2010
PERKEMBANGAN, PERTUMBUHAN, KEMATANGAN
A. Perkembangan Sebagai Suatu Kontinum
Perkembangan bukan merupakan sesuatu yang terputus-putus dan terpisah-pisah, meliankan suatu proses dinamik yang berlangsung secara terus-menerus (suatu kontinym). Walau banyak ahli menggunakan istilah periode, fase untuk menjelaskan gejala-gejala prilaku yang menonjol dalam masa perkembangan tertentu, tetapi istilah tersebut bermaksud memberikan garis besar yangtegas masa yang satu dengan masa yang lain (misalnya antara masa kanak-kanak dan masa remaja).istilah periode digunakan bila ditekankan adalah satu waktu dalam perkembangan, sedangkan istilah fase atau stadium biasanya digunakan untuk menekankan pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu periode perkembangan secara umum harus dimengerti bahwa perkembangan adalah suatu kontinum. Dengan demikian, suatu fase perkembangan selalu berhubungan dengan fase sebelum dan sesudahnya.
B. Perkembangan, Pertumbuhan dan Kematangan
Objek psikologis perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Perkembangan pribadi manusia ini menurut psikologis perkembangan berlangsung sejak konsepsi sampai mati, yaitu sejak terjadi sel bapak-ibu (konsepsi) sampai mati individu senantiasamengalami perubahan- perubahan atau perkembangan. Pertumbuhan fisik dan perkembangan mental psikologis manusia tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keseluruhan proses perkembangan pribadi manusia. Dalam hal ini pertumbuhan fisik akan mempengaruhi perkembangan mental psikologis manusia, denagn cara pertumbuhan fisik menghasilkan usur kematangan fungsi fisik penentu batas kualitas perkembangan. Tanpa kematangan fungsi alat bicara misalnya perkembangan bahsa atau bicara pada bayi tidak terjadi. Demikian perkembangan mental psikologis manusia ditentukan oleh kematangan dan belajar.
1. Perkembangan
Perkembangan adalah suatu proses tertentu yaitu proses yang terus menerus, dan proses yang menuju kedepan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali, atau perkembangn itu secara umum dapat diartikan sebagai serangkaian perubahan dalam susunan yang berlangsung secara teratur, paragraph jalin menjalin menjalin dan terarah kepada kematangan atau kedewaan.
Istilah “perkembangan” secara khusus dapat diartikan sebagi perubahan- perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia. Misalnya perubahan- perubahan yang berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan,, sifat social, moral, keyakinan agama, kecerdasan, dan sebagainya, sehingga akan bertambah pengetahuan, kemampuannya, bertambah baik sifat sosialnya, moralnya dan sebagainya.
Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), perkembangan secara luas menunjukan kepada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan terampil dalam kuaitas kemampuan, sifat dan cirri-ciri yang baru. Menurut F.J Manks dkk (2001), perkembangan yaitu suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali.
2. Pertumbuhan
Mengenai apa yang diamaksud dengan istilah “perkembangan” beberapa psikolog yang lebih setuju dengan menggunakan istilah “perubahan” dan ada pula yang menggunakan kedua istilah tersebut (pertumbuhan dan perkembangan) secara berganti-ganti karena dianggap mempunyai pengertian yang sama.tetapi meskipun demikian, kebanyakan para ahli psikologi lebih cenderung membedakan pengertian kedua istilah tersebut, istilah “pertumbuhan” dimaksudkan untuk memunjukan kepada fisik jasmaniyah, seperti perubahan- perubahan organ dan struktur organ fisik sehingga anak semakin besar dan semakin tinggi badannya dan sebagainya.
Dilain pihak, perubahan berarti perubahan- perubahan fisik atau biologis kearah kemasakan fisiologis, yaitu organ-organ dapat berfungsi secara optimal. Pertumbuhan hanya terjadi sekali saja dan tidak dapat diulangi kembali.
3. Kematangan
Kemasakan psikologis atau sering disebut kematangan berarti kedewasaan dan kemasakan fisiologis berarti fungsinya organ-organ secara optimal (dapat melakukan tugasnya sebagaimana mestinya), bila kemasakan fidiologis dapat dicapai (hampir) tanpa proses belajar maka kematangan harus dicapai dengan proses belajar.
Contoh kemasakan fisiologis dapat dicapai tanpa proses belajar, misanya anak bayiu pada mula-mulanya tidak dapat mengangkat kepalanya, tetapi setelah mencapai kematangan tertentu dari pada tubuhnya maka ia akan mengangkat meskipun tidak pernah diajarkan.
C. Faktor - faktor bawaan (Nativisme), Lingkungan (Empirisme), dan keduanya (Konvergensi)
Landasan pemikiran teori-teori perkembangan- perkembangan yang mengacu pada factor :
1. Bawaan (Nativisme)
Tidak disangkal bahwa ciri-ciri fisik dan mental tertentu diturunkan dari generasi ke generasi. Ciri-ciri fisik tertentu seperti warna kulit, tinggi badan, dan ciri anatomis tubuh lainnya banyak diturunkan dari generasi ke generasi. Aliran Nativisme, yang dipelopori Schopenhauer (1788-1860) dan para filusuf (427-347) seperti Plato dan Descartes (1596-1050),
Perkembangan bukan merupakan sesuatu yang terputus-putus dan terpisah-pisah, meliankan suatu proses dinamik yang berlangsung secara terus-menerus (suatu kontinym). Walau banyak ahli menggunakan istilah periode, fase untuk menjelaskan gejala-gejala prilaku yang menonjol dalam masa perkembangan tertentu, tetapi istilah tersebut bermaksud memberikan garis besar yangtegas masa yang satu dengan masa yang lain (misalnya antara masa kanak-kanak dan masa remaja).istilah periode digunakan bila ditekankan adalah satu waktu dalam perkembangan, sedangkan istilah fase atau stadium biasanya digunakan untuk menekankan pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu periode perkembangan secara umum harus dimengerti bahwa perkembangan adalah suatu kontinum. Dengan demikian, suatu fase perkembangan selalu berhubungan dengan fase sebelum dan sesudahnya.
B. Perkembangan, Pertumbuhan dan Kematangan
Objek psikologis perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Perkembangan pribadi manusia ini menurut psikologis perkembangan berlangsung sejak konsepsi sampai mati, yaitu sejak terjadi sel bapak-ibu (konsepsi) sampai mati individu senantiasamengalami perubahan- perubahan atau perkembangan. Pertumbuhan fisik dan perkembangan mental psikologis manusia tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keseluruhan proses perkembangan pribadi manusia. Dalam hal ini pertumbuhan fisik akan mempengaruhi perkembangan mental psikologis manusia, denagn cara pertumbuhan fisik menghasilkan usur kematangan fungsi fisik penentu batas kualitas perkembangan. Tanpa kematangan fungsi alat bicara misalnya perkembangan bahsa atau bicara pada bayi tidak terjadi. Demikian perkembangan mental psikologis manusia ditentukan oleh kematangan dan belajar.
1. Perkembangan
Perkembangan adalah suatu proses tertentu yaitu proses yang terus menerus, dan proses yang menuju kedepan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali, atau perkembangn itu secara umum dapat diartikan sebagai serangkaian perubahan dalam susunan yang berlangsung secara teratur, paragraph jalin menjalin menjalin dan terarah kepada kematangan atau kedewaan.
Istilah “perkembangan” secara khusus dapat diartikan sebagi perubahan- perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia. Misalnya perubahan- perubahan yang berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan,, sifat social, moral, keyakinan agama, kecerdasan, dan sebagainya, sehingga akan bertambah pengetahuan, kemampuannya, bertambah baik sifat sosialnya, moralnya dan sebagainya.
Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), perkembangan secara luas menunjukan kepada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan terampil dalam kuaitas kemampuan, sifat dan cirri-ciri yang baru. Menurut F.J Manks dkk (2001), perkembangan yaitu suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali.
2. Pertumbuhan
Mengenai apa yang diamaksud dengan istilah “perkembangan” beberapa psikolog yang lebih setuju dengan menggunakan istilah “perubahan” dan ada pula yang menggunakan kedua istilah tersebut (pertumbuhan dan perkembangan) secara berganti-ganti karena dianggap mempunyai pengertian yang sama.tetapi meskipun demikian, kebanyakan para ahli psikologi lebih cenderung membedakan pengertian kedua istilah tersebut, istilah “pertumbuhan” dimaksudkan untuk memunjukan kepada fisik jasmaniyah, seperti perubahan- perubahan organ dan struktur organ fisik sehingga anak semakin besar dan semakin tinggi badannya dan sebagainya.
Dilain pihak, perubahan berarti perubahan- perubahan fisik atau biologis kearah kemasakan fisiologis, yaitu organ-organ dapat berfungsi secara optimal. Pertumbuhan hanya terjadi sekali saja dan tidak dapat diulangi kembali.
3. Kematangan
Kemasakan psikologis atau sering disebut kematangan berarti kedewasaan dan kemasakan fisiologis berarti fungsinya organ-organ secara optimal (dapat melakukan tugasnya sebagaimana mestinya), bila kemasakan fidiologis dapat dicapai (hampir) tanpa proses belajar maka kematangan harus dicapai dengan proses belajar.
Contoh kemasakan fisiologis dapat dicapai tanpa proses belajar, misanya anak bayiu pada mula-mulanya tidak dapat mengangkat kepalanya, tetapi setelah mencapai kematangan tertentu dari pada tubuhnya maka ia akan mengangkat meskipun tidak pernah diajarkan.
C. Faktor - faktor bawaan (Nativisme), Lingkungan (Empirisme), dan keduanya (Konvergensi)
Landasan pemikiran teori-teori perkembangan- perkembangan yang mengacu pada factor :
1. Bawaan (Nativisme)
Tidak disangkal bahwa ciri-ciri fisik dan mental tertentu diturunkan dari generasi ke generasi. Ciri-ciri fisik tertentu seperti warna kulit, tinggi badan, dan ciri anatomis tubuh lainnya banyak diturunkan dari generasi ke generasi. Aliran Nativisme, yang dipelopori Schopenhauer (1788-1860) dan para filusuf (427-347) seperti Plato dan Descartes (1596-1050),
Kata - kata Bijak
1- Kebahagian tidak terjadi begitu saja. Itu muncul dari hasil perbuatan kita.
2- Jika Mampu, Tolong & Bantulah Orang Lain. Jika Tidak, Setidaknya jangan mencelakan orang lain.
3- Jika kamu ingin orang lain bahagia, praktekan welas asih. Jika kamu sendiri mau bahagia, praktekan welas asih.
4- Agama saya sangat sederhana. Agama saya adalah Kebajikan.
5- Ingat !!! Tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, kadang2 adalah sebuah berkah.
6- Kekuasaan utama mesti tidak mengutamakan alasan dan analisa kritis individu itu sendiri saja.
7- Kita bisa hidup tanpa agama dan meditasi, tetapi kita tidak bisa hidup tanpa kasih sayang sesama manusia.
8- Kita tidak akan pernah mendapatkan kedamaian diluar diri kita sendiri sampai kita damai dengan diri kita sendiri.
9- Berbuat baiklah jika memungkinkan. Sebenarnya, Itu selalu mungkin.
10- Jika kamu takut akan rasa sakit atau penderitaan, kamu seharusnya cari cara, apa yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya. Jika kamu bisa, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Jika kamu tidak bisa berbuat banyak, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan juga.
11- Jika kamu tidak mencintai dirimu sendiri, Kamu tidak akan bisa mencintai orang lain. Kamu tidak akan mampu. Jika kamu tidak punya welas asih terhadap dirimu sendiri, maka kamu tidak akan bisa mengembangkan welas asih terhadap orang lain.
12- Potensi seluruh manusia adalah sama. Perasaan kamu yang bilang ” Aku tidak berharga” adalah salah. Salah sama sekali. Kamu menipu dirimu sendiri. Kita semua memiliki kekuatan dalam batin kita, jadi apa yang kurang ?Jika kamu punya tekad, kamu dapat mengubah apapun.Kamu adalah guru bagi dirimu sendiri.
13- Kita mesti menyadari, Penderitaan satu orang atau satu bangsa adalah Penderitaan bagi seluruh umat manusia. Kebahagiaan satu orang atau satu bangsa adalah Kebahagiaan bagi seluruh umat manusia.
14- Melalui kekerasan, kamu mungkin “mengatasi” masalah, Tetapi kamu telah “menanam” benih kemunculan masalah-masalah baru.
15- Sebagaimana kita bisa hidup di zaman sekarang, maka kita mesti juga memikirkan generasi mendatang : Sebuah lingkungan yang bersih & sehat adalah layaknya seperti sebuah hak azasi. Merupakan tanggung jawab kita kepada generasi penerus untuk menjaga bumi, melestarikan lingkungan.
16- Menaklukkan diri sendiri adalah lebih baik dari pada menaklukkan ribuan musuh dalam peperangan.
17- Ada sebuah istilah di tibet, “Musibah seharusnya dimanfaatkan menjadi sumber kekuatan”. Tidak perduli seberapa kesulitan yang kita alami, betapa menyakitkkan keadaan tersebut, Jika kita sampai kehilangan harapan, maka itu benar-benar merupakan musibah.
18- Makhluk apa pun yang berdiam di bumi, apakah manusia atau hewan, masing-masing memiliki peran, masing-masing dengan jalannya sendiri, untuk memperindah dan memperkaya dunia ini.
19- Sebuah sendok tidak dapat merasakan nikmatnya makanan. Sebagaimana orang bodoh yang tidak mengerti kebijaksanaan seseorang, walapun dia bergaul dengan orang suci.
20- Dalam memperjuangkan kebebasan, Kebenaran adalah satu-satunya senjata / pegangan.
2- Jika Mampu, Tolong & Bantulah Orang Lain. Jika Tidak, Setidaknya jangan mencelakan orang lain.
3- Jika kamu ingin orang lain bahagia, praktekan welas asih. Jika kamu sendiri mau bahagia, praktekan welas asih.
4- Agama saya sangat sederhana. Agama saya adalah Kebajikan.
5- Ingat !!! Tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, kadang2 adalah sebuah berkah.
6- Kekuasaan utama mesti tidak mengutamakan alasan dan analisa kritis individu itu sendiri saja.
7- Kita bisa hidup tanpa agama dan meditasi, tetapi kita tidak bisa hidup tanpa kasih sayang sesama manusia.
8- Kita tidak akan pernah mendapatkan kedamaian diluar diri kita sendiri sampai kita damai dengan diri kita sendiri.
9- Berbuat baiklah jika memungkinkan. Sebenarnya, Itu selalu mungkin.
10- Jika kamu takut akan rasa sakit atau penderitaan, kamu seharusnya cari cara, apa yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya. Jika kamu bisa, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Jika kamu tidak bisa berbuat banyak, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan juga.
11- Jika kamu tidak mencintai dirimu sendiri, Kamu tidak akan bisa mencintai orang lain. Kamu tidak akan mampu. Jika kamu tidak punya welas asih terhadap dirimu sendiri, maka kamu tidak akan bisa mengembangkan welas asih terhadap orang lain.
12- Potensi seluruh manusia adalah sama. Perasaan kamu yang bilang ” Aku tidak berharga” adalah salah. Salah sama sekali. Kamu menipu dirimu sendiri. Kita semua memiliki kekuatan dalam batin kita, jadi apa yang kurang ?Jika kamu punya tekad, kamu dapat mengubah apapun.Kamu adalah guru bagi dirimu sendiri.
13- Kita mesti menyadari, Penderitaan satu orang atau satu bangsa adalah Penderitaan bagi seluruh umat manusia. Kebahagiaan satu orang atau satu bangsa adalah Kebahagiaan bagi seluruh umat manusia.
14- Melalui kekerasan, kamu mungkin “mengatasi” masalah, Tetapi kamu telah “menanam” benih kemunculan masalah-masalah baru.
15- Sebagaimana kita bisa hidup di zaman sekarang, maka kita mesti juga memikirkan generasi mendatang : Sebuah lingkungan yang bersih & sehat adalah layaknya seperti sebuah hak azasi. Merupakan tanggung jawab kita kepada generasi penerus untuk menjaga bumi, melestarikan lingkungan.
16- Menaklukkan diri sendiri adalah lebih baik dari pada menaklukkan ribuan musuh dalam peperangan.
17- Ada sebuah istilah di tibet, “Musibah seharusnya dimanfaatkan menjadi sumber kekuatan”. Tidak perduli seberapa kesulitan yang kita alami, betapa menyakitkkan keadaan tersebut, Jika kita sampai kehilangan harapan, maka itu benar-benar merupakan musibah.
18- Makhluk apa pun yang berdiam di bumi, apakah manusia atau hewan, masing-masing memiliki peran, masing-masing dengan jalannya sendiri, untuk memperindah dan memperkaya dunia ini.
19- Sebuah sendok tidak dapat merasakan nikmatnya makanan. Sebagaimana orang bodoh yang tidak mengerti kebijaksanaan seseorang, walapun dia bergaul dengan orang suci.
20- Dalam memperjuangkan kebebasan, Kebenaran adalah satu-satunya senjata / pegangan.
Sabtu, 26 Juni 2010
PENDIDIKAN DALAM ARTI LUAS
a) Dari tinjauan etimologis, istilah pendidikan menurut Carterv Good dalam “Dictionary of Education”, secara bahasa pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaitu Paedagogy yang artinya :
1. Seni praktek atau profesi sebagai pengajar (pengajaran),
2. Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid, dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan.
Dan masih menurut Carterv Education berarti :
1. Proses perkembanagn pribadi,
2. Proses social,
3. Profesional courses,
4. jenis untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun yang diwarisi atau dikembangkan pada masa lampau oleh tiap generasi bangsa.
b) Menurut buku “Higher Education for American Democracy” dinyatakan sebagai berikut:
Pendidikan ialah suatu lembaga dalam tiap-tiap masyarakat yang beradab, tetapi tujuan pendidikan tidaklah sama dalam setiap masyarakat, sistem pendidikan suatu masyarakat (bangsa) dan tujuan pendidikannya didasarkan atas prinsip-prinsip (nilai-nilai), cita-cita dan filsafat yang berlaku dalam suatu masyarakat (bangsa).
c) Menurut Prof. Richey dalam bukunya “Planning For Teaching an Intruction” menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu aktivitas social yang essensial yang memungkinkan masyarakat yang kompleks, modern, fungsi pendidikan ini megalami proses spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal, yang tetap berhubungan dengan proses pndidikan in-Formal diluar sekolah.
d) Menurt Prof. Lodge dalam bukunya “Philosophy of Education” dinyatakan sebagai :
“Pendidikan” dipakai kadang-kadang dalam arti luas, dan kadang –kadang dalam arti sempit, dalam pengertian yang lebih luas, semua pengalaman dapat dikatakan sebagai pendidikan. Seperti seorang yang mendidik orang tuanya, seperti halnya seorang murid mendidik gurunya. Dan dalam pengertian yang lebih luas ini adalah hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup.
e) Menurut Brubacher dalam bukunya “Modern Philosophies of Education” dinyatakan sebagai :
Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dirinya dengan teman-temannya.
f) Menurut Drikarya ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah, yakni pemikiran yang berifat kritis, memiliki metode dan tersusun secara sistematis tentang pendidikan. Kritis artinya menerima pengetahuan atas dasar analisis dan pemahaman serta argumen yang kuat, memiliki metode berarti dalam proses berpikir dan meyelidiki, orang menggunakan cara atau teknik tertentu. Sistematis berarti dalam suatu proses, pemikir ilmiah dijiwai oleh ide yangmenyeluruh dan menyatukan, sehingga pikiran-pikiran dan pendapatnya tidak hanya berhubungan, namun juga merupakan satu kesatuan.
g) Barnadib mengemuakakan bahwa ilmu pendidikan adalah ilmu yang membicarakan masalah-masalah umum pendidikan secara menyeluruh dan abstrak.
h) Langeveld, mengemukakan bahwa paedagogy atau ilmu pendidikan adalah suatu ilmu yang bukan hanya menelaah objeknya untuk mengetahui betapa kedaan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak. Objek ilmu pendidikan adalah proses-proses situasi pendidikan.
i) Brodjonegoro menjelaskan bahwa ilmu pendidikan adalah teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Dalam arti yang lebih luas Paedagogy adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktik pendidikan.
KESIMPULAN
Dari uraian tentang beberapa pengertian diatas, dapat kita kemukakan kesimpulan sebagai berikut :
a. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha menusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta, dan budinurani) dan jasmani (panca indra serta keterampilan-keterampilan).
b. Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan. Isi sistem organisasi pendidikan . lembaga-lembaga ini meliputi keluarga, sekolah dan juga masysrakat (negara).
c. Pendidikan merupakan pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga- lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan kebudayaan sebagai kesatuan.
1. Seni praktek atau profesi sebagai pengajar (pengajaran),
2. Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid, dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan.
Dan masih menurut Carterv Education berarti :
1. Proses perkembanagn pribadi,
2. Proses social,
3. Profesional courses,
4. jenis untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun yang diwarisi atau dikembangkan pada masa lampau oleh tiap generasi bangsa.
b) Menurut buku “Higher Education for American Democracy” dinyatakan sebagai berikut:
Pendidikan ialah suatu lembaga dalam tiap-tiap masyarakat yang beradab, tetapi tujuan pendidikan tidaklah sama dalam setiap masyarakat, sistem pendidikan suatu masyarakat (bangsa) dan tujuan pendidikannya didasarkan atas prinsip-prinsip (nilai-nilai), cita-cita dan filsafat yang berlaku dalam suatu masyarakat (bangsa).
c) Menurut Prof. Richey dalam bukunya “Planning For Teaching an Intruction” menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu aktivitas social yang essensial yang memungkinkan masyarakat yang kompleks, modern, fungsi pendidikan ini megalami proses spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal, yang tetap berhubungan dengan proses pndidikan in-Formal diluar sekolah.
d) Menurt Prof. Lodge dalam bukunya “Philosophy of Education” dinyatakan sebagai :
“Pendidikan” dipakai kadang-kadang dalam arti luas, dan kadang –kadang dalam arti sempit, dalam pengertian yang lebih luas, semua pengalaman dapat dikatakan sebagai pendidikan. Seperti seorang yang mendidik orang tuanya, seperti halnya seorang murid mendidik gurunya. Dan dalam pengertian yang lebih luas ini adalah hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup.
e) Menurut Brubacher dalam bukunya “Modern Philosophies of Education” dinyatakan sebagai :
Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dirinya dengan teman-temannya.
f) Menurut Drikarya ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah, yakni pemikiran yang berifat kritis, memiliki metode dan tersusun secara sistematis tentang pendidikan. Kritis artinya menerima pengetahuan atas dasar analisis dan pemahaman serta argumen yang kuat, memiliki metode berarti dalam proses berpikir dan meyelidiki, orang menggunakan cara atau teknik tertentu. Sistematis berarti dalam suatu proses, pemikir ilmiah dijiwai oleh ide yangmenyeluruh dan menyatukan, sehingga pikiran-pikiran dan pendapatnya tidak hanya berhubungan, namun juga merupakan satu kesatuan.
g) Barnadib mengemuakakan bahwa ilmu pendidikan adalah ilmu yang membicarakan masalah-masalah umum pendidikan secara menyeluruh dan abstrak.
h) Langeveld, mengemukakan bahwa paedagogy atau ilmu pendidikan adalah suatu ilmu yang bukan hanya menelaah objeknya untuk mengetahui betapa kedaan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak. Objek ilmu pendidikan adalah proses-proses situasi pendidikan.
i) Brodjonegoro menjelaskan bahwa ilmu pendidikan adalah teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Dalam arti yang lebih luas Paedagogy adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktik pendidikan.
KESIMPULAN
Dari uraian tentang beberapa pengertian diatas, dapat kita kemukakan kesimpulan sebagai berikut :
a. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha menusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta, dan budinurani) dan jasmani (panca indra serta keterampilan-keterampilan).
b. Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan. Isi sistem organisasi pendidikan . lembaga-lembaga ini meliputi keluarga, sekolah dan juga masysrakat (negara).
c. Pendidikan merupakan pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga- lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan kebudayaan sebagai kesatuan.
Kamis, 17 Juni 2010
DUNIA KAMPUS
Tantangan bangsa dari waktu kewaktu memang tidak ringan dan semakin komplek hal ini juga menjadi tangtangan bagi mahasiswa dalam menghadapi perubahan sosial apalagi perubahan kampus semakin stril sengan kehidupan politik dalam kehidupan akademik, kebebasan mimbar akademik dan lembaga kemahasiswaan sudah terpasung . kebijakan NKK/BKK telah mengubah drastis kehidupan Kampus itulah sebabnya, seperti diungkapkan Ajahrir bila dilihat secara politis sejak 1987 sejara angkatan muda praktis tidak ada gerakan yang mempunyai nilai dan arti politik yang dianggap berarti dan berpengaruh pada politik nasional.
Lembaga kemahasiswaan saat itu terasa tidak mampu menjamin terwujudnya obsesi mahasiswa karna mahasiswa harus stril persoalan-persoalan nonakademis kurangnya kreatifitas dikalangan mahasiswa bukan semata mata salah mereka, tetap ada faktor-faktor lain yang membuat mereka kurang kreatif, terutama karna sistem diberlakukan menutup kemungkinan kemungkinan seseorang untuk bersikap kreativ.
Disini tampak sekali kondisi kampus paska NKKyang dibangun diatas kerangkah security approach telah menina bobokan mahasiswa terhadap realitas. Kreativitas mahasiswa terpasung oleh mekanisme biriokrasi yang ketat, yang setiap waktu dapat bertindak represif. Dari sinilah munculnya gelagat yang kurang baik, karna dinamika dan kreatifitas mahasiswa seakan mati, sehinga dibaliksetabilitas yang diciptakan tersefut terdapat harga yang harus dibayar mahal oleh mahasiswa, yakni hilangnya syarat kondisi kreativdan kehampaan mencari pemikiran alternatip
Biar Lebih Jelas Kita Tanyakan Langsung Kepada Bapak/Ibu Moderator
Assalamu’alaikum Waruhmatullahi Wabarokatuh
Gimana kabarnya pak
Menurut Bapak untuk mengantisipasi mahasiswa agar tidak ada kejadian kejadian yang tidak di inginkan solusinya gimana menurut bapak .
kalau pandangan bapak terhadap mahasiswa sekarang ini kaya gimana semakin meningkat keintelek tualan mahasiswa disini apa semakin menurun gitu. pak
Oya pak: sekarang kan uda mulai penerimaan mahasiswa baruh
pada tahun 2010 ini calon minat mahasiswa baru lebih cenderung kemana atau jurusan mana yang paling diminati oleh mahasiswa baru.
dari tahun ketahun jumblah peminat dikampus IAIN meningkat apa menurun
kan dikampus kita ini ada program beasiswa bidik misi dananya dari lembaga apa dari luar misaknya dari Gubenur atau Walikota dll.
jurusan beasiswa bidik misi itu jurusan apa aja kalau tahun kemarin kan Cuma jurusan AF/aqidah filsafat doang kalau sekarang, jurusan apa aja pak, apakah semua jurusan ada beasiswa bidik misinya.
kenapasi harus ada mahasiswa kusus dan mahasiswa leguler.padahal semuanya berharap jadi mahasiswa bidik misi menurut bapak gimana.
apakah measiswa bidik misi itu Cuma untuk jurusan yang kurang peminatnya aja apa gimana gitu pak, kenapa perogram beasiswa bidik misi itu adanya baru tahun ini dan tahun kemarin gak dari dulu gitu pak, apa program ini baru ap gimana..
mernurut bapak program di kampus ini gimana apakah uda memadahi dari hal-hal untuk menunjang pendidikan dikampus ini apa gimana menurut bapak apakah uda memadahi apa belum.
Lembaga kemahasiswaan saat itu terasa tidak mampu menjamin terwujudnya obsesi mahasiswa karna mahasiswa harus stril persoalan-persoalan nonakademis kurangnya kreatifitas dikalangan mahasiswa bukan semata mata salah mereka, tetap ada faktor-faktor lain yang membuat mereka kurang kreatif, terutama karna sistem diberlakukan menutup kemungkinan kemungkinan seseorang untuk bersikap kreativ.
Disini tampak sekali kondisi kampus paska NKKyang dibangun diatas kerangkah security approach telah menina bobokan mahasiswa terhadap realitas. Kreativitas mahasiswa terpasung oleh mekanisme biriokrasi yang ketat, yang setiap waktu dapat bertindak represif. Dari sinilah munculnya gelagat yang kurang baik, karna dinamika dan kreatifitas mahasiswa seakan mati, sehinga dibaliksetabilitas yang diciptakan tersefut terdapat harga yang harus dibayar mahal oleh mahasiswa, yakni hilangnya syarat kondisi kreativdan kehampaan mencari pemikiran alternatip
Biar Lebih Jelas Kita Tanyakan Langsung Kepada Bapak/Ibu Moderator
Assalamu’alaikum Waruhmatullahi Wabarokatuh
Gimana kabarnya pak
Menurut Bapak untuk mengantisipasi mahasiswa agar tidak ada kejadian kejadian yang tidak di inginkan solusinya gimana menurut bapak .
kalau pandangan bapak terhadap mahasiswa sekarang ini kaya gimana semakin meningkat keintelek tualan mahasiswa disini apa semakin menurun gitu. pak
Oya pak: sekarang kan uda mulai penerimaan mahasiswa baruh
pada tahun 2010 ini calon minat mahasiswa baru lebih cenderung kemana atau jurusan mana yang paling diminati oleh mahasiswa baru.
dari tahun ketahun jumblah peminat dikampus IAIN meningkat apa menurun
kan dikampus kita ini ada program beasiswa bidik misi dananya dari lembaga apa dari luar misaknya dari Gubenur atau Walikota dll.
jurusan beasiswa bidik misi itu jurusan apa aja kalau tahun kemarin kan Cuma jurusan AF/aqidah filsafat doang kalau sekarang, jurusan apa aja pak, apakah semua jurusan ada beasiswa bidik misinya.
kenapasi harus ada mahasiswa kusus dan mahasiswa leguler.padahal semuanya berharap jadi mahasiswa bidik misi menurut bapak gimana.
apakah measiswa bidik misi itu Cuma untuk jurusan yang kurang peminatnya aja apa gimana gitu pak, kenapa perogram beasiswa bidik misi itu adanya baru tahun ini dan tahun kemarin gak dari dulu gitu pak, apa program ini baru ap gimana..
mernurut bapak program di kampus ini gimana apakah uda memadahi dari hal-hal untuk menunjang pendidikan dikampus ini apa gimana menurut bapak apakah uda memadahi apa belum.
Rabu, 16 Juni 2010
SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS PRA-KODIFIKASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan hadits sebagai salah satu sumber hukum dalam Islam memiliki sejarah perkembangan dan penyebaran yang kompleks. Sejak dari masa pra-kodifikasi, zaman Nabi, Sahabat, dan Tabi’in hingga setelah pembukuan pada abad ke-2 H.
Perkembangan hadits pada masa awal lebih banyak menggunakan lisan, dikarenakan larangan Nabi untuk menulis hadits. Larangan tersebut berdasarkan kekhawatiran Nabi akan tercampurnya nash al-Qur'an dengan hadits. Selain itu, juga disebabkan fokus Nabi pada para sahabat yang bisa menulis untuk menulis al-Qur'an. Larangan tersebut berlanjut sampai pada masa Tabi'in Besar. Bahkan Khalifah Umar ibn Khattab sangat menentang penulisan hadits, begitu juga dengan Khalifah yang lain. Periodisasi penulisan dan pembukuan hadits secara resmi dimulai pada masa pemerintahan Khalifah Umar ibn Abd al-Aziz (abad 2 H).
Terlepas dari naik-turunnya perkembangan hadits, tak dapat dinafikan bahwa sejarah perkembangan hadits memberikan pengaruh yang besar dalam sejarah peradaban Islam.
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS PRA-KODIFIKASI
A. Hadits pada Periode Pertama (Masa Rasulullah)
1. Masa Penyebaran Hadits
Rasulullah hidup di tengah-tengah masyarakat dan sahabatnya. Mereka bergaul secara bebas dan mudah, tidak ada peraturan atau larangan yang memepersulit para sahabat untuk bergaul dengan beliau. Segala perbuatan, ucapan, dan sifat Nabi bisa menjadi contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa tersebut. Masyarakat menjadikan nabi sebagai panutan dan pedoman dalam kehidupan mereka. Jika ada permasalahan baik dalam Ibadah maupun dalam kehidupan duniawi, maka mereka akan bisa langsung bertanya pada Nabi.
Kabilah-kabilah yang tinggal jauh di luar kota Madinah pun juga selalu berkonsultasi pada Nabi dalam segala permasalahan mereka. Adakalanya mereka mengirim anggota mereka untuk pergi mendatangi Nabi dan mempelajari hukum- hukum syari'at agama. Dan ketika mereka kembali ke kabilahnya, mereka segera menceritakan pelajaran (hadits Nabi) yang baru mereka terima.
Selain itu, para pedagang dari kota Madinah juga sangat berperan dalam penyebaran hadits. Setiap mereka pergi berdagang, sekaligus juga berdakwah untuk membagikan pengetahuan yang mereka peroleh dari Nabi kepada orang-orang yang mereka temui.
Pada saat itu, penyebarluasan hadits sangat cepat. Hal tersebut berdasar perintah Rasulullah pada para sahabat untuk menyebarkan apapun yang mereka ketahui dari beliau. Beliau bersabda,
"بلغوا عنى ولو أية"
“Sampaikanlah olehmu apa yang berasal dariku, kendati hanya satu ayat!”[1]
Dalam hadits lain disebutkan,
" ليبلغ الشاهد منكم الغائب فرب مبلغ أوعى من سامع "
“Hendaknya orang yang menyaksikan hadits di antara kamu menyampaikannya pada yang tidak hadir (dalam majlis ini). Karena boleh jadi, banyak orang yang menerima hadits (dari kamu) lebih memahami dari pada (kamu sendiri) yang mendengar (langsung dariku).[2]
Perintah tersebut membawa pengaruh yang sangat baik untuk menyebarkan hadits. Karena secara bertahap, seluruh masyarakat muslim baik yang berada di Madinah maupun yang di luar Madinah akan segera mengetahui hukum–hukum agama yang telah diajarkan oleh Rasulullah. Meskipun sebagian dari mereka tidak memperoleh langsung dari Rasulullah, mereka akan memperoleh dari saudara–saudara mereka yang mendengar langsung dari Rasulullah. Metode penyebaran hadits tersebut berlanjut sampai Haji Wada’ dan wafatnya Rasulullah.
Faktor-faktor yang mendukung percepatan penyebaran hadits di masa Rasulullah :
a. Rasulullah sendiri rajin menyampaikan dakwahnya.
b. Karakter ajaran Islam sebagai ajaran baru telah membangkitkan semangat orang di lingkungannya untuk selalu mempertanyakan kandungan ajaran agama ini, selanjutnya secara otomatis tersebar ke orang lain secara berkesinambungan.
c. Peranan istri Rasulullah amat besar dalam penyiaran Islam, hadits termasuk di dalamnya.[3]
2. Penulisan Hadits dan Pelarangannya
Penyebaran hadits-hadits pada masa Rasulullah hanya disebarkan lewat mulut ke mulut (secara lisan). Hal ini bukan hanya dikarenakan banyak sahabat yang tidak bisa menulis hadits, tetapi juga karena Nabi melarang untuk menulis hadits. Beliau khawatir hadits akan bercampur dengan ayat-ayat Al-Quran.
Menurut al-Baghdadi (w. 483 H), ada tiga buah hadits yang melarang penulisan hadits, yang masing-masing diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri, Abu Hurairah, dan Zaid ib Tsabit. Namun yan dapat dipertanggungjawabkan otentisitasnya hanya hadits Abu Sa’id al-Khudri yang berbunyi,
"لا تكتبوا عنى ومن كتب عنى غير القرآن فليمحه وحدثوا عنى ولا حرج ومن كذب عليّ متمعدا فليتبوّأ مقعده من النار"
“Janganlah kamu sekalian menulis sesuatu dariku selain Al-Qur’an . Barangsiapa yang menulis dariku selain Al-Quran maka hendaklah ia menghapusnya. Riwayatkanlah dari saya. Barangsiapa yang sengaja berbohong atas nama saya maka bersiaplah (pada) tempatnya di neraka ” (HR. Muslim).[4]
Disini Nabi melarang para sahabat menulis hadits, tetapi cukup dengan menghafalnya. Beliau membolehkan meriwayatkan hadits dengan disertai ancaman bagi orang yang berbuat bohong. Dan hadits tersebut merupakan satu satunya hadits yang shahih tentang larangan menulis hadits. Menurut Dr. Muhammad Alawi al-Maliki, meskipun banyak hadits dan atsar yang semakna dengan hadits larangan tersebut, semua hadits itu tidak lepas dari cacat yang menjadi pembicaraan di kalangan para ahli hadits.
Adapun faktor-faktor utama dan terpenting yang menyebabkan Rasulullah melarang penulisan dan pembukuan hadits adalah :
a. Khawatir terjadi kekaburan antara ayat-ayat al-Qur’an dan hadits Rasul bagi orang-orang yang baru masuk Islam.
b. Takut berpegangan atau cenderung menulis hadits tanpa diucapkan atau ditela’ah.
c. Khawatir orang-orang awam berpedoman pada hadits saja.[5]
Nabi telah mengeluarkan izin menulis hadits secara khusus setelah peristiwa fathu Makkah. Itupun hanya kepada sebagian sahabat yang sudah terpercaya. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah disebutkan, bahwa ketika Rasulullah membuka kota Makkah, beliau berpidato di depan orang banyak dan ketika itu ada seorang lelaki dari Yaman bernama Abu Syah meminta agar dituliskan isi pidato tersebut untuknya. Kemudian Nabi memerintahkan sahabat agar menuliskan untuk Abu Syah.
"يا رسول الله اكتبوا لى. فقال :اكتبوا لأبى شاه"
“Wahai Rasulullah. Tuliskanlah untukku. Nabi bersabda (pada sahabat yang lain), tuliskanlah untuknya.”[6]
B. Hadits pada Periode Kedua (Masa Khulafa’ al-Rasyidin)
1. Masa Pemerintahan Abu Bakar dan Umar ibn Khattab
Setelah Rasulullah wafat, banyak sahabat yang berpindah ke kota-kota di luar Madinah. Sehingga memudahkan untuk percepatan penyebaran hadits. Namun, dengan semakin mudahnya para sahabat meriwayatkan hadits dirasa cukup membahayakan bagi otentisitas hadits tersebut. Maka Khalifah Abu Bakar menerapkan peraturan yang membatasi periwayatan hadits. Begitu juga dengan Khalifah Umar ibn al-Khattab. Dengan demikian periode tersebut disebut dengan Masa Pembatasan Periwayatan Hadits (عصر تقليل رواية الحديث).
Pembatasan tersebut dimaksudkan agar tidak banyak dari sahabat yang mempermudah penggunaan nama Rasulullah dalam berbagai urusan, meskipun jujur dan dalam permasalahan yang umum. Namun pembatasan tersebut tidak berarti bahwa kedua khalifah tersebut anti-periwayatan, hanya saja beliau sangat selektif terhadap periwayatan hadits. Segala periwayatan yang mengatasnamakan Rasulullah harus dengan mendatangkan saksi, seperti dalam permasalahan tentang waris yang diriwayatkan oleh Imam Malik.[7]
Abu Hurairah, sahabat yang terbanyak meriwayatkan hadits, pernah ditanya oleh Abu Salamah, apakah ia banyak meriwayatkan hadits di masa Umar, lalu menjawab, "Sekiranya aku meriwayatkan hadits di masa Umar seperti aku meriwayatkannya kepadamu (memperbanyaknya), niscaya Umar akan mencambukku dengan cambuknya."[8]
Riwayat Abu Hurairah tersebut menunjukkan ketegasan Khalifah Umar dalam menerapkan peraturan pembatasan riwayat hadits pada masa pemerintahannya. Namun di sisi lain, Umar ibn Khattab bukanlah orang yang anti periwayatan hadits. Umar mengutus para ulama untuk menyebarkan al-Qur'an dan hadits. Dalam sebuah riwayat, Umar berkata, "Saya tidak mengangkat penguasa daerah untuk memaki orang, memukul, apalagi merampas harta kalian. Tetapi saya mengangkat mereka untuk mengajarkan al-Qur'an dan hadits kepada kamu semua."[9]
2. Masa Pemerintahan Utsman ibn Affan dan Ali ibn Abi Thalib
Secara umum, kebijakan pemerintahan Utsman ibn Affan dan Ali ibn Abi Thalib tentang periwayatan tidak berbeda dengan apa yang telah ditempuh oleh kedua khlaifah sebelumnya. Namun, langkah yang diterapkan tidaklah setegas langkah khalifah Umar ibn al-Khattab. Dalam sebuah kesempatan, Utsman meminta para sahabat agar tidak meriwayatkan hadits yang tidak mereka dengar pada zaman Abu Bakar dan Umar.[10] Namun pada dasarnya, periwayatan Hadits pada masa pemerintahan ini lebih banyak daripada pemerintahn sebelumnya. Sehingga masa ini disebut dengan عصر إكثار رواية الحديث.
Keleluasaan periwayatan hadits tersebut juga disebabkan oleh karakteristik pribadi Utsman yang lebih lunak jika dibandingkan dengan Umar Selain itu, wilayah kekuasaan Islam yang semakin luas juga menyulitkan pemerintah untuk mengontrol pembatasan riwayat secara maksimal.
Sedangkan pada masa Ali ibn Abi Thalib, situasi pemerintahan Islam telah berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Masa itu merupakan masa krisis dan fitnah dalam masyarakat. Terjadinya peperangan antar beberapa kelompok kepentingan politik juga mewarnai pemerintahan Ali. Secara tidak langsung, hal itu membawa dampak negatif dalam periwayatan hadits. Kepentingan politik telah mendorong pihak-pihak tertentu melakukan pemalsuan hadits. Dengan demikian, tidak seluruh periwayat hadits dapat dipercaya riwayatnya.
3. Situasi Periwayatan Hadits
Dalam perkembangannya, periwayatan hadits yang dilakukan para sahabat berciri pada 2 tipologi periwayatan.
a. Dengan menggunakan lafal haduts asli, yaitu menurut lafal yang diterima dari Rasulullah.
b. Hanya maknanya saja. Karena mereka sulit menghafal lafal redaksi hadits persis dengan yang disabdakan Nabi.
Pada masa pembatasan periwayatan, para sahabat hanya meriwayatkan hadits jika ada permasalahan hukum yang mendesak. Mereka tidak meriwayatkan hadits setiap saat, seperti dalam khutbah. Sedangkan pada masa pembanyakan periwayatan, banyak dari sahabat yang dengan sengaja menyebarkan hadits. Namun tetap dengan dalil dan saksi yang kuat. Bahkan jika diperlukan, mereka rela melakukan perjalanan jauh hanya untuk mencari kebenaran hadits yan diriwayatkannya.
C. Hadits pada Periode Ketiga (Masa Sahabat Kecil - Tabi'in Besar)
1. Masa Penyebarluasan Hadits
Sesudah masa Khulafa' al-Rasyidin, timbullah usaha yang lebih sungguh untuk mencari dan meriwayatkan hadits. Bahkan tatacara periwayatan hadits pun sudah dibakukan. Pembakuan tatacara periwayatan hadits ini berkaitan erat dengan upaya ulama untuk menyelamatkan hadits dari usaha-usaha pemalsuan hadits. Kegiatan periwayatan hadits pada masa itu lebih luas dan banyak dibandingkan dengan periwayatan pada periode Khulafa' al-Rasyidin. Kalangan Tabi'in telah semakin banyak yang aktif meriwayatkan hadits.
Meskipun masih banyak periwayat hadits yang berhati-hati dalam meriwayatkan hadits, kehati-hatian pada masa itu sudah bukan lagi menjadi ciri khas yang paling menonjol. Karena meskipun pembakuan tatacara periwayatan telah ditetapkan, luasnya wilayah Islam dan kepentingan golongan memicu munculnya hadits-hadits palsu. Sejak timbul fitnah pada akhir masa Utsman r.a, umat Islam terpecah-pecah dan masing-masing lebih mengunggulkan golongannya. Pemalsuan hadits mencapai puncaknya pada periode ketiga, yakni pada masa kekhalifahan Daulah Umayyah.
Seorang ulama Syi'ah, Ibnu Abil Hadid menulis dalam kitab Nahyu al-Balaghah,
"Ketahuilah bahwa asal mulanya timbul hadits yang mengutamakan pribadi-pribadi (hadits palsu) adalah dari golongan Syi'ah sendiri. Perbuatan mereka itu ditandingi oleh golongan Sunnah (Jumhur/Pemerintah) yang bodoh-bodoh. Mereka juga membuat hadits hadits untuk mengimbangi hadits golongan Syi'ah itu"
Karena banyaknya hadits palsu yang beredar di masyarakat dikeluarkan oleh golongan Syi'ah, Imam Malik menamai kota Iraq (pusat kaum Syi'ah) sebagai "Pabrik Hadits Palsu".
2. Tokoh-tokoh dalam Perkembangan Hadits
Pada masa awal perkembangan hadits, sahabat yang banyak meriwayatkan hadits disebut dengan al-Muktsirun fi al-Hadits, mereka adalah:
a. Abu Hurairah meriwayatkan 5374 atau 5364 hadits
b. Abdullah ibn Umar meriwayatkan 2630 hadits
c. Anas ibn Malik meriwayatkan 2276 atau 2236 hadits
d. Aisyah (isteri Nabi) meriwayatkan 2210 hadits
e. Abdullah ibn Abbas meriwayatkan 1660 hadits
f. Jabir ibn Abdillah meriwayatkan 1540 hadits
g. Abu Sa'id al-Khudry meriwayatkan 1170 hadits.[11]
Sedangkan dari kalangan Tabi'in, tokoh-tokoh dalam periwayatan hadits sangat banyak sekali, mengingat banyaknya periwayatan pada masa tersebut, di antaranya :
a. Madinah
- Abu Bakar ibn Abdu Rahman ibn al-Harits ibn Hisyam
- Salim ibn Abdullah ibn Umar
- Sulaiman ibn Yassar
b. Makkah
- Ikrimah
- Muhammad ibn Muslim
- Abu Zubayr
c. Kufah
- Ibrahim an-Nakha'i
- Alqamah
d. Bashrah
- Muhammad ibn Sirin
- Qotadah
e. Syam
- Umar ibn Abdu al-Aziz (yang kemudian menjadi khalifah dan memelopori kodifikasi hadits)
f. Mesir
-Yazid ibn Habib
g. Yaman
- Thaus ibn Kaisan al-Yamani
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
1. Perkembangan hadits pada masa Rasulullah bercorak antar lisan dan mengalami pelarangan penulisan dengan alasan di antaranya; khawatir tercampur dengan al-Qur'an.
2. Pada masa Khulafa' al-Rasyidin, hadits mengalami pasang surut dengan adanya pembatasan periwayatan pada masa Khalifah Abu Bakar – Umar r.a dan perluasan periwayatan pada masa Khalifah Utsman – Ali r.a
3. Pada masa tabi'in, hadits lebih banyak diriwayatkan oleh perawi. Namun, pada masa itu, banyak bermunculan hadits-hadits palsu yang bernuansa kepentingan politik golongan.
DAFTAR PUSTAKA
al-Bukhari, Shahih al-Bukhari.
al-Khathib, Ajjaj. al-Sunnah Qabla Tadwin. Cairo : Maktabah Wahbah. 1963
______________. Ushulul Hadits Ulumuhu wa Musthalahuhu. Dar al-Fikr. 1989
Ismail, Syuhudi. Kaidah Kesahihan Sanad Hadis. Jakarta : Bulan Bintang. 1995
Itr, Nuruddin. Ulum al-Hadits I. Penerj : Endang Soetari dan Mujiyo. Bandung : Remaja Rosda Karya. 1995
Malik, Imam. al-Muwattha'.
Shiddiqiey, TM. Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Semarang : Pustaka Rizki Putra. 2001
Sulaiman, Hasan. Abbas, Alwi, Terj. Ibanatul Ahkam Syarh Bulughul Maram Jilid I. Surabaya : Mutiara Ilmu. 1995
Zuhri, Muhammad. Hadis Nabi, Telaah Historis dan Metodologis. Yogyakarta : Tiara Wacana. 2003
[1] Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, bab al-Anbiya, no.50
[2] Ibid., bab al-Iman, no. 9
[3] Prof. Dr. Muh. Zuhri, Hadis Nabi, hal. 31
[4] H.R. Muslim dalam Syarh al-Nawawi, J. 18, hlm. 129
[5] Hasan Sulaiman Abbas Alwi, Terj. Ibanatul Ahkam Syarh Bulughul Maram Jilid I. hlm. 16
[6] H.R. Ahmad Juz 12. hlm. 232
[7] Imam Malik, al-Muwattha', J. 2, hlm. 513
[8] Ajjaj al-Khathib, al-Sunnah Qabla Tadwin, hlm. 96
[9] Ibn Sa'ad, Juz 3, hlm. 135
[10] Ajjaj al-Khathib, Ushulul Hadits Ulumuhu wa Musthalahuhu, hlm. 97-98
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan hadits sebagai salah satu sumber hukum dalam Islam memiliki sejarah perkembangan dan penyebaran yang kompleks. Sejak dari masa pra-kodifikasi, zaman Nabi, Sahabat, dan Tabi’in hingga setelah pembukuan pada abad ke-2 H.
Perkembangan hadits pada masa awal lebih banyak menggunakan lisan, dikarenakan larangan Nabi untuk menulis hadits. Larangan tersebut berdasarkan kekhawatiran Nabi akan tercampurnya nash al-Qur'an dengan hadits. Selain itu, juga disebabkan fokus Nabi pada para sahabat yang bisa menulis untuk menulis al-Qur'an. Larangan tersebut berlanjut sampai pada masa Tabi'in Besar. Bahkan Khalifah Umar ibn Khattab sangat menentang penulisan hadits, begitu juga dengan Khalifah yang lain. Periodisasi penulisan dan pembukuan hadits secara resmi dimulai pada masa pemerintahan Khalifah Umar ibn Abd al-Aziz (abad 2 H).
Terlepas dari naik-turunnya perkembangan hadits, tak dapat dinafikan bahwa sejarah perkembangan hadits memberikan pengaruh yang besar dalam sejarah peradaban Islam.
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS PRA-KODIFIKASI
A. Hadits pada Periode Pertama (Masa Rasulullah)
1. Masa Penyebaran Hadits
Rasulullah hidup di tengah-tengah masyarakat dan sahabatnya. Mereka bergaul secara bebas dan mudah, tidak ada peraturan atau larangan yang memepersulit para sahabat untuk bergaul dengan beliau. Segala perbuatan, ucapan, dan sifat Nabi bisa menjadi contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa tersebut. Masyarakat menjadikan nabi sebagai panutan dan pedoman dalam kehidupan mereka. Jika ada permasalahan baik dalam Ibadah maupun dalam kehidupan duniawi, maka mereka akan bisa langsung bertanya pada Nabi.
Kabilah-kabilah yang tinggal jauh di luar kota Madinah pun juga selalu berkonsultasi pada Nabi dalam segala permasalahan mereka. Adakalanya mereka mengirim anggota mereka untuk pergi mendatangi Nabi dan mempelajari hukum- hukum syari'at agama. Dan ketika mereka kembali ke kabilahnya, mereka segera menceritakan pelajaran (hadits Nabi) yang baru mereka terima.
Selain itu, para pedagang dari kota Madinah juga sangat berperan dalam penyebaran hadits. Setiap mereka pergi berdagang, sekaligus juga berdakwah untuk membagikan pengetahuan yang mereka peroleh dari Nabi kepada orang-orang yang mereka temui.
Pada saat itu, penyebarluasan hadits sangat cepat. Hal tersebut berdasar perintah Rasulullah pada para sahabat untuk menyebarkan apapun yang mereka ketahui dari beliau. Beliau bersabda,
"بلغوا عنى ولو أية"
“Sampaikanlah olehmu apa yang berasal dariku, kendati hanya satu ayat!”[1]
Dalam hadits lain disebutkan,
" ليبلغ الشاهد منكم الغائب فرب مبلغ أوعى من سامع "
“Hendaknya orang yang menyaksikan hadits di antara kamu menyampaikannya pada yang tidak hadir (dalam majlis ini). Karena boleh jadi, banyak orang yang menerima hadits (dari kamu) lebih memahami dari pada (kamu sendiri) yang mendengar (langsung dariku).[2]
Perintah tersebut membawa pengaruh yang sangat baik untuk menyebarkan hadits. Karena secara bertahap, seluruh masyarakat muslim baik yang berada di Madinah maupun yang di luar Madinah akan segera mengetahui hukum–hukum agama yang telah diajarkan oleh Rasulullah. Meskipun sebagian dari mereka tidak memperoleh langsung dari Rasulullah, mereka akan memperoleh dari saudara–saudara mereka yang mendengar langsung dari Rasulullah. Metode penyebaran hadits tersebut berlanjut sampai Haji Wada’ dan wafatnya Rasulullah.
Faktor-faktor yang mendukung percepatan penyebaran hadits di masa Rasulullah :
a. Rasulullah sendiri rajin menyampaikan dakwahnya.
b. Karakter ajaran Islam sebagai ajaran baru telah membangkitkan semangat orang di lingkungannya untuk selalu mempertanyakan kandungan ajaran agama ini, selanjutnya secara otomatis tersebar ke orang lain secara berkesinambungan.
c. Peranan istri Rasulullah amat besar dalam penyiaran Islam, hadits termasuk di dalamnya.[3]
2. Penulisan Hadits dan Pelarangannya
Penyebaran hadits-hadits pada masa Rasulullah hanya disebarkan lewat mulut ke mulut (secara lisan). Hal ini bukan hanya dikarenakan banyak sahabat yang tidak bisa menulis hadits, tetapi juga karena Nabi melarang untuk menulis hadits. Beliau khawatir hadits akan bercampur dengan ayat-ayat Al-Quran.
Menurut al-Baghdadi (w. 483 H), ada tiga buah hadits yang melarang penulisan hadits, yang masing-masing diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri, Abu Hurairah, dan Zaid ib Tsabit. Namun yan dapat dipertanggungjawabkan otentisitasnya hanya hadits Abu Sa’id al-Khudri yang berbunyi,
"لا تكتبوا عنى ومن كتب عنى غير القرآن فليمحه وحدثوا عنى ولا حرج ومن كذب عليّ متمعدا فليتبوّأ مقعده من النار"
“Janganlah kamu sekalian menulis sesuatu dariku selain Al-Qur’an . Barangsiapa yang menulis dariku selain Al-Quran maka hendaklah ia menghapusnya. Riwayatkanlah dari saya. Barangsiapa yang sengaja berbohong atas nama saya maka bersiaplah (pada) tempatnya di neraka ” (HR. Muslim).[4]
Disini Nabi melarang para sahabat menulis hadits, tetapi cukup dengan menghafalnya. Beliau membolehkan meriwayatkan hadits dengan disertai ancaman bagi orang yang berbuat bohong. Dan hadits tersebut merupakan satu satunya hadits yang shahih tentang larangan menulis hadits. Menurut Dr. Muhammad Alawi al-Maliki, meskipun banyak hadits dan atsar yang semakna dengan hadits larangan tersebut, semua hadits itu tidak lepas dari cacat yang menjadi pembicaraan di kalangan para ahli hadits.
Adapun faktor-faktor utama dan terpenting yang menyebabkan Rasulullah melarang penulisan dan pembukuan hadits adalah :
a. Khawatir terjadi kekaburan antara ayat-ayat al-Qur’an dan hadits Rasul bagi orang-orang yang baru masuk Islam.
b. Takut berpegangan atau cenderung menulis hadits tanpa diucapkan atau ditela’ah.
c. Khawatir orang-orang awam berpedoman pada hadits saja.[5]
Nabi telah mengeluarkan izin menulis hadits secara khusus setelah peristiwa fathu Makkah. Itupun hanya kepada sebagian sahabat yang sudah terpercaya. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah disebutkan, bahwa ketika Rasulullah membuka kota Makkah, beliau berpidato di depan orang banyak dan ketika itu ada seorang lelaki dari Yaman bernama Abu Syah meminta agar dituliskan isi pidato tersebut untuknya. Kemudian Nabi memerintahkan sahabat agar menuliskan untuk Abu Syah.
"يا رسول الله اكتبوا لى. فقال :اكتبوا لأبى شاه"
“Wahai Rasulullah. Tuliskanlah untukku. Nabi bersabda (pada sahabat yang lain), tuliskanlah untuknya.”[6]
B. Hadits pada Periode Kedua (Masa Khulafa’ al-Rasyidin)
1. Masa Pemerintahan Abu Bakar dan Umar ibn Khattab
Setelah Rasulullah wafat, banyak sahabat yang berpindah ke kota-kota di luar Madinah. Sehingga memudahkan untuk percepatan penyebaran hadits. Namun, dengan semakin mudahnya para sahabat meriwayatkan hadits dirasa cukup membahayakan bagi otentisitas hadits tersebut. Maka Khalifah Abu Bakar menerapkan peraturan yang membatasi periwayatan hadits. Begitu juga dengan Khalifah Umar ibn al-Khattab. Dengan demikian periode tersebut disebut dengan Masa Pembatasan Periwayatan Hadits (عصر تقليل رواية الحديث).
Pembatasan tersebut dimaksudkan agar tidak banyak dari sahabat yang mempermudah penggunaan nama Rasulullah dalam berbagai urusan, meskipun jujur dan dalam permasalahan yang umum. Namun pembatasan tersebut tidak berarti bahwa kedua khalifah tersebut anti-periwayatan, hanya saja beliau sangat selektif terhadap periwayatan hadits. Segala periwayatan yang mengatasnamakan Rasulullah harus dengan mendatangkan saksi, seperti dalam permasalahan tentang waris yang diriwayatkan oleh Imam Malik.[7]
Abu Hurairah, sahabat yang terbanyak meriwayatkan hadits, pernah ditanya oleh Abu Salamah, apakah ia banyak meriwayatkan hadits di masa Umar, lalu menjawab, "Sekiranya aku meriwayatkan hadits di masa Umar seperti aku meriwayatkannya kepadamu (memperbanyaknya), niscaya Umar akan mencambukku dengan cambuknya."[8]
Riwayat Abu Hurairah tersebut menunjukkan ketegasan Khalifah Umar dalam menerapkan peraturan pembatasan riwayat hadits pada masa pemerintahannya. Namun di sisi lain, Umar ibn Khattab bukanlah orang yang anti periwayatan hadits. Umar mengutus para ulama untuk menyebarkan al-Qur'an dan hadits. Dalam sebuah riwayat, Umar berkata, "Saya tidak mengangkat penguasa daerah untuk memaki orang, memukul, apalagi merampas harta kalian. Tetapi saya mengangkat mereka untuk mengajarkan al-Qur'an dan hadits kepada kamu semua."[9]
2. Masa Pemerintahan Utsman ibn Affan dan Ali ibn Abi Thalib
Secara umum, kebijakan pemerintahan Utsman ibn Affan dan Ali ibn Abi Thalib tentang periwayatan tidak berbeda dengan apa yang telah ditempuh oleh kedua khlaifah sebelumnya. Namun, langkah yang diterapkan tidaklah setegas langkah khalifah Umar ibn al-Khattab. Dalam sebuah kesempatan, Utsman meminta para sahabat agar tidak meriwayatkan hadits yang tidak mereka dengar pada zaman Abu Bakar dan Umar.[10] Namun pada dasarnya, periwayatan Hadits pada masa pemerintahan ini lebih banyak daripada pemerintahn sebelumnya. Sehingga masa ini disebut dengan عصر إكثار رواية الحديث.
Keleluasaan periwayatan hadits tersebut juga disebabkan oleh karakteristik pribadi Utsman yang lebih lunak jika dibandingkan dengan Umar Selain itu, wilayah kekuasaan Islam yang semakin luas juga menyulitkan pemerintah untuk mengontrol pembatasan riwayat secara maksimal.
Sedangkan pada masa Ali ibn Abi Thalib, situasi pemerintahan Islam telah berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Masa itu merupakan masa krisis dan fitnah dalam masyarakat. Terjadinya peperangan antar beberapa kelompok kepentingan politik juga mewarnai pemerintahan Ali. Secara tidak langsung, hal itu membawa dampak negatif dalam periwayatan hadits. Kepentingan politik telah mendorong pihak-pihak tertentu melakukan pemalsuan hadits. Dengan demikian, tidak seluruh periwayat hadits dapat dipercaya riwayatnya.
3. Situasi Periwayatan Hadits
Dalam perkembangannya, periwayatan hadits yang dilakukan para sahabat berciri pada 2 tipologi periwayatan.
a. Dengan menggunakan lafal haduts asli, yaitu menurut lafal yang diterima dari Rasulullah.
b. Hanya maknanya saja. Karena mereka sulit menghafal lafal redaksi hadits persis dengan yang disabdakan Nabi.
Pada masa pembatasan periwayatan, para sahabat hanya meriwayatkan hadits jika ada permasalahan hukum yang mendesak. Mereka tidak meriwayatkan hadits setiap saat, seperti dalam khutbah. Sedangkan pada masa pembanyakan periwayatan, banyak dari sahabat yang dengan sengaja menyebarkan hadits. Namun tetap dengan dalil dan saksi yang kuat. Bahkan jika diperlukan, mereka rela melakukan perjalanan jauh hanya untuk mencari kebenaran hadits yan diriwayatkannya.
C. Hadits pada Periode Ketiga (Masa Sahabat Kecil - Tabi'in Besar)
1. Masa Penyebarluasan Hadits
Sesudah masa Khulafa' al-Rasyidin, timbullah usaha yang lebih sungguh untuk mencari dan meriwayatkan hadits. Bahkan tatacara periwayatan hadits pun sudah dibakukan. Pembakuan tatacara periwayatan hadits ini berkaitan erat dengan upaya ulama untuk menyelamatkan hadits dari usaha-usaha pemalsuan hadits. Kegiatan periwayatan hadits pada masa itu lebih luas dan banyak dibandingkan dengan periwayatan pada periode Khulafa' al-Rasyidin. Kalangan Tabi'in telah semakin banyak yang aktif meriwayatkan hadits.
Meskipun masih banyak periwayat hadits yang berhati-hati dalam meriwayatkan hadits, kehati-hatian pada masa itu sudah bukan lagi menjadi ciri khas yang paling menonjol. Karena meskipun pembakuan tatacara periwayatan telah ditetapkan, luasnya wilayah Islam dan kepentingan golongan memicu munculnya hadits-hadits palsu. Sejak timbul fitnah pada akhir masa Utsman r.a, umat Islam terpecah-pecah dan masing-masing lebih mengunggulkan golongannya. Pemalsuan hadits mencapai puncaknya pada periode ketiga, yakni pada masa kekhalifahan Daulah Umayyah.
Seorang ulama Syi'ah, Ibnu Abil Hadid menulis dalam kitab Nahyu al-Balaghah,
"Ketahuilah bahwa asal mulanya timbul hadits yang mengutamakan pribadi-pribadi (hadits palsu) adalah dari golongan Syi'ah sendiri. Perbuatan mereka itu ditandingi oleh golongan Sunnah (Jumhur/Pemerintah) yang bodoh-bodoh. Mereka juga membuat hadits hadits untuk mengimbangi hadits golongan Syi'ah itu"
Karena banyaknya hadits palsu yang beredar di masyarakat dikeluarkan oleh golongan Syi'ah, Imam Malik menamai kota Iraq (pusat kaum Syi'ah) sebagai "Pabrik Hadits Palsu".
2. Tokoh-tokoh dalam Perkembangan Hadits
Pada masa awal perkembangan hadits, sahabat yang banyak meriwayatkan hadits disebut dengan al-Muktsirun fi al-Hadits, mereka adalah:
a. Abu Hurairah meriwayatkan 5374 atau 5364 hadits
b. Abdullah ibn Umar meriwayatkan 2630 hadits
c. Anas ibn Malik meriwayatkan 2276 atau 2236 hadits
d. Aisyah (isteri Nabi) meriwayatkan 2210 hadits
e. Abdullah ibn Abbas meriwayatkan 1660 hadits
f. Jabir ibn Abdillah meriwayatkan 1540 hadits
g. Abu Sa'id al-Khudry meriwayatkan 1170 hadits.[11]
Sedangkan dari kalangan Tabi'in, tokoh-tokoh dalam periwayatan hadits sangat banyak sekali, mengingat banyaknya periwayatan pada masa tersebut, di antaranya :
a. Madinah
- Abu Bakar ibn Abdu Rahman ibn al-Harits ibn Hisyam
- Salim ibn Abdullah ibn Umar
- Sulaiman ibn Yassar
b. Makkah
- Ikrimah
- Muhammad ibn Muslim
- Abu Zubayr
c. Kufah
- Ibrahim an-Nakha'i
- Alqamah
d. Bashrah
- Muhammad ibn Sirin
- Qotadah
e. Syam
- Umar ibn Abdu al-Aziz (yang kemudian menjadi khalifah dan memelopori kodifikasi hadits)
f. Mesir
-Yazid ibn Habib
g. Yaman
- Thaus ibn Kaisan al-Yamani
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
1. Perkembangan hadits pada masa Rasulullah bercorak antar lisan dan mengalami pelarangan penulisan dengan alasan di antaranya; khawatir tercampur dengan al-Qur'an.
2. Pada masa Khulafa' al-Rasyidin, hadits mengalami pasang surut dengan adanya pembatasan periwayatan pada masa Khalifah Abu Bakar – Umar r.a dan perluasan periwayatan pada masa Khalifah Utsman – Ali r.a
3. Pada masa tabi'in, hadits lebih banyak diriwayatkan oleh perawi. Namun, pada masa itu, banyak bermunculan hadits-hadits palsu yang bernuansa kepentingan politik golongan.
DAFTAR PUSTAKA
al-Bukhari, Shahih al-Bukhari.
al-Khathib, Ajjaj. al-Sunnah Qabla Tadwin. Cairo : Maktabah Wahbah. 1963
______________. Ushulul Hadits Ulumuhu wa Musthalahuhu. Dar al-Fikr. 1989
Ismail, Syuhudi. Kaidah Kesahihan Sanad Hadis. Jakarta : Bulan Bintang. 1995
Itr, Nuruddin. Ulum al-Hadits I. Penerj : Endang Soetari dan Mujiyo. Bandung : Remaja Rosda Karya. 1995
Malik, Imam. al-Muwattha'.
Shiddiqiey, TM. Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Semarang : Pustaka Rizki Putra. 2001
Sulaiman, Hasan. Abbas, Alwi, Terj. Ibanatul Ahkam Syarh Bulughul Maram Jilid I. Surabaya : Mutiara Ilmu. 1995
Zuhri, Muhammad. Hadis Nabi, Telaah Historis dan Metodologis. Yogyakarta : Tiara Wacana. 2003
[1] Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, bab al-Anbiya, no.50
[2] Ibid., bab al-Iman, no. 9
[3] Prof. Dr. Muh. Zuhri, Hadis Nabi, hal. 31
[4] H.R. Muslim dalam Syarh al-Nawawi, J. 18, hlm. 129
[5] Hasan Sulaiman Abbas Alwi, Terj. Ibanatul Ahkam Syarh Bulughul Maram Jilid I. hlm. 16
[6] H.R. Ahmad Juz 12. hlm. 232
[7] Imam Malik, al-Muwattha', J. 2, hlm. 513
[8] Ajjaj al-Khathib, al-Sunnah Qabla Tadwin, hlm. 96
[9] Ibn Sa'ad, Juz 3, hlm. 135
[10] Ajjaj al-Khathib, Ushulul Hadits Ulumuhu wa Musthalahuhu, hlm. 97-98
Langganan:
Postingan (Atom)